Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta -Pasar Klithikan atau Pasar Pakuncen Kota Yogyakarta sejak lama dikenal masyarakat umum sebagai salah satu pusat jual beli barang bekas terutama berbagai onderdil kendaraan bermotor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun mulai akhir pekan ini, Sabtu 20 Januari 2018, Pasar yang berlokasi di Jalan H.O.S. Cokroaminoto, Yogyakarta, itu mulai menggelar kegiatan bursa jual beli motor bekas juga baru yang diklaim bakal menjadi terlengkap dan terbesar di Kota Gudeg.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kegiatan bursa motor Pasar Klithikan ini akan rutin digelar tiap Sabtu-Minggu mulai pukul 11.00 hingga 21.00 WIB.
Baca: Dealer Motor Tua Ini Sering Didatangi Pejabat dan Orang Penting
“Di situ nanti ada jual beli, tukar tambah sampai lelang,” ujar pengurus Paguyuban Pasar Klithikan yang juga panitia bursa motor Pasar Klitikan Joko Kristianto alias Antok, Kamis 25 Januari 2018.
Untuk membuka bursa jual beli motor di Pasar Klithikan ini, setidaknya sudah 150 unit motor bekas juga baru siap ditawarkan. Pembayarannya bisa tunai atau kredit.
“Kami sudah bekerja sama dengan lembaga pembiayaan, dengan promo cukup bawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) maka pembeli sudah bisa membawa pulang sepeda motor yang diinginkan,” ujar Antok.
Simak: Ini Alasan Honda Jazz Menjadi Mobil Bekas Terlaris 2017
Masyarakat umum tanpa kecuali boleh memajang sepeda motor yang dijualnya di komplek Pasar Klithikan secara gratis setelah mendaftarkan diri ke panitia.
Meski siapapun boleh memajang motornya untuk dijual, pihak pengelola pasar menegaskan melarang jual beli motor bodong alias tanpa surat.
“Kalau STNK mati tak apa-apa, asal tetap ada BPKB,” ujar Antok. Tahun produksi, merek, serta jenis dan kapasitas mesin motor bekas maupun baru yang ditawarkan di Pasar Klithikan juga tak dibatasi.
Antok menambahkan, program jual beli motor Pasar Klithikan ini untuk merespon pasca kondisi pasar yang mengalami penurunan omset sejak 2016 silam. Karena kondisi jual beli barang bekas belum membaik, paguyuban pun membuat konsep bursa motor.
Simak: Kisah Honda C-70 yang Menemani Keseharian Mendiang Gesang
“Harapan kami pengunjung selain cari motor bisa sekalian cari onderdil di dalam pasar, karena tujuan kami sekarang lebih meningkatkan daya beli di pasar, bukan cari untung di eventnya, ” ujarnya.
Pasar Klitikan selama ini tak hanya menjual onderdil motor bekas. Ada juga sentra pakaian, telepon genggam, serta elektronik dan barang antik.
Jumlah pedagang di Pasar Klithikan ada sekitar 500 orang, namun jumlah lapaknya mencapai 720-an karena satu orang bisa memiliki lebih dari satu lapak.
Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pengelolaan Pasar Yogyakarta Rudi Firdaus menuturkan, dari 33 pasar tradisional di Kota Yogya, transaksi harian di Pasar Klithikan sebelumnya termasuk berada pada peringkat ketiga tebesar setelah Pasar Beringharjo dan Pasar Giwangan. Rudi memperkirakan nilai perputaran uang di Pasar Klithikan setiap hari bisa mencapai Rp 2 miliar. "Tertinggi ketiga untuk seluruh pasar yang ada," katanya.