Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, London - Kepindahan kapten tim Real Madrid sekaligus penjaga gawang terbaiknya, Iker Casillas, karena dipaksa keluar oleh presiden klub itu, Florentino Perez. Casilas, yang pindah ke klub Portugal, Porto, disebut terlampau bagus bermain untuk klub “tingkat ketiga” tersebut. Hal ini diungkapkan orang tua Casillas, Minggu, 12 Juli 2015.
Real mengumumkan kepergian Casillas, 34 tahun, Sabtu kemarin, setelah 16 tahun memperkuat klub itu sebagai penjaga gawang utama. Kepergian Casillas memperkuat dugaan bakal datangnya penjaga gawang Manchester United, David De Gea, 24 tahun, untuk menggantikan Casillas.
Dalam situs web-nya, Real menyebut Casillas sebagai kiper yang hebat dan tak terlupakan, meskipun ia pindah. Casillas dinilai telah meninggalkan warisan luar biasa bagi klub yang telah berusia 113 tahun ini.
Bersama Madrid, Casillas meraih tiga gelar juara Piala Eropa, satu gelar juara Piala Dunia, dua gelar juara Piala Intercontinenal, dua kali juara Supercup Eropa, lima kali juara Liga Spanyol, dua kali juara Copa del Rey, dan empat kali juara Supercup Spanyol. Ia juga dipilih sebagai Penjaga Gawang Terbaik Dunia. Casillas pun pernah mendapat penghargaan Pangeran Asturias Award sebagai atlet terbaik. Oleh Madrid, Casillas disebut sebagai penjaga gawang terbaik sepanjang sejarah klub dan simbol terbaik dalam sejarah.
Namun orang tua Casilas, Jose Luis dan Maria Carmen, dalam wawancara dengan surat kabar harian El Mundo menyatakan anak mereka memiliki hubungan yang tidak baik dengan Presiden Real Madrid Florenino Perez. Hal ini terjadi sejak Perez menjabat Presiden Madrid untuk kedua kalinya pada 2009.
Menurut mereka, Casillas telah menjadi korban dari sebuah kampanye "fitnah" dalam beberapa tahun terakhir, yang akhirnya mendorong dia untuk berhenti. “Perez disebut ingin memasukkan penjaga gawang Juventus dan Italia, Gianluigi Buffon, karena ia suka pemain yang lebih tinggi,” kata Maria Carmen seperti dikutip El Mundo.
Disebutkan pula bahwa Casillas juga kecewa tentang perbedaan pendapat soal finansial dengan Madrid. Hal ini mendorong Casillas menempuh jalur hukum pada 2009. “Ia (Casillas) telah mengalami tekanan psikologis dan mereka memperlakukannya berbeda dengan pemain lain," ujar Maria Carmen.
REUTERS | REAL MADRID | AGUS BAHARUDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini