Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cerita Anies Baswedan Tentang Sejarah Maison Weiner Toko Roti Tertua di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru-baru ini mengunjungi Maison Weiner yang merupakan toko roti tertua di Jakarta.

9 Maret 2021 | 17.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan foto kunjungannya ke salah satu toko kue paling legendaris di bilangan Senen, Jakarta Pusat. ‘Bengkel Koewe’ tertua di Jakarta yang dikunjungi Anies ini tak lain ialah Maison Weiner Cakeshop yang didirikan oleh Nyonya Gem atau Lee Liang Mey sejak 1936, terletak di Jalan Kramat II no.2 Kwitang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anies pun bercerita dalam kutipan unggahan di media sosial Instagramnya itu, dirinya menyempatkan untuk mampir ke toko kue yang berjarak hanya satu kilo meter dari Balai Kota Jakarta itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedatangan Anies disambut oleh menantu dari generasi ke tiga pemilik Maison Weiner Cakeshop, Siane Gunawan, yang selama 30 tahun terakhir mengelola ‘bengkel koewe’ legendaris meneruskan usaha Nyonya Gem. Berusia lebih dari 80 tahun wajar jika toko ini menyimpan banyak cerita dari masa penjajahan, khususnya pada masa penjajahan Jepang.

Sejak awal didirikan, gaya bangunan Maison Weiner Cake Shop yang mengusung konsep ciri khas kolonial Belanda, nyaris tidak banyak berubah. Usaha kue ini pun diwariskan dari generasi ke generasi, hingga kini produksi roti di kedai ini dipegang oleh, Heru Laksana, generasi ke tiga. Selain bentuk bangunan yang di pertahankan, resepnya pun masih sama dengan resep saat kali pertama dibuat dulu.

“Semua kue dan roti yang dibuat hari ini masih menggunakan resep yang sama bahkan masih memakai oven yang sama sejak awal toko ini berdiri. Bukan cuma dapat rasanya, tapi juga dapat sejarahnya,” tulis Anies Baswedan.

Kisah berdirinya toko kue ini berawal ketika itu, Nyonya Gem, nenek dari Heru Laksana ini sering kali diminta membantu orang Belanda membuat kue dan roti. Atas saran dari orang Belanda itulah, Nyonya Gem pun akhirnya membuka bakery sendiri meskipun dengan modal seadanya. Semua peralatan dan bahan-bahan membuat kue dibeli dengan cara mencicil dari Pasar Baru.

Foto bengkel koewe Maison Weiner zaman dahulu Foto Twitter @aniesbaswedan

Saat ini Maison Weiner Cake Shop masih menjual varian roti-roti jadul atau jaman dulu yang sederhana, ada pula roti dengan adonan rye bread, sourdough, dan masih banyak lagi varian lainnya juga mengikuti tren kue masa kini, ada roti isi ayam, cokelat almond, blueberry cheese, dan bluder. Selain roti, ada juga cake, tart, dan juga aneka roll cake. Beragam roti sehat juga bisa menjadi pilihan seperti black rice, coklat almond sourdough, atau roti isian cheese, buah kering seperti kismis.

Toko ini buka dari jam 7.30 WIB dan tutup pada jam 19.00 WIB, tidak butuh merogoh kocek terlalu dalam kalau mau menikmati roti dengan resep legendaris ini, harganya berada di kisaran di bawah Rp.50 ribu, tergantung varian yang dipilih.

Anies Baswedan bercerita dirinya mencicipi rozijnenbrood atau roti kismis dan akhirnya membungkus berbagai jenis roti lainnya juga untuk dibawa pulang. "Karena terlalu banyak pilihan..." katanya

HENDRIKKHOIRULMUHID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus