Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Artika Sari Devi memiliki kesadaran investasi sejak masih lajang. Puteri Indonesia 2004 itu mulai berinvestasi sejak usia 25 tahun, pilihan pertamanya adalah rumah.
Dia mengungkapkan perjalanan investasinya dalam unggahan di Instagram Story, Kamis, 17 Juni 2021. Unggahan itu berawal dari keprihatinannya atas maraknya penipuan berkedok investasi yang memakan banyak korban. Dia pun mengajak pengikutnya untuk melek investasi agar tidak merugi.
Istri musikus Ibrahim Imran, yang lebih dikenal sebagai Baim, itu mengatakan bahwa pada 2005 dia menginvestasikan uangnya untuk mengambil kredit town house di daerah Jakarta Selatan. Saat itu dia baru menyelesaikan tugasnya sebagai Puteri Indonesia selama setahun.
"Bayar DP-nya (down payment) inget banget dari iklan TVC pertama saya dari PT T**k*m (nilainya saat itu 3** juta). Penghasilan saya untuk bayar cicilan KPR waktu itu dari kontrak acara TV Gebyar B** (fee awal 2,5 juta per episode) dan acara Renovasi Sekolah (lupa fee-nya berapa)," tulis dia.
Selain penghasilan rutin, dia juga memiliki penghasilan tambahan dari honor sebagai pembicara di seminar, honor main film, dan brand ambassador. Dalam 10 tahun, cicilan rumahnya lunas. Meski mencicil rumah, Artika mengaku tetap menyiapkan dana darurat.
Setelah rumah, dia mulai mengenal reksadana. Awalnya dia tak terlalu paham, jadi dia memindahkan investasinya ke tabungan biasa. Uang tabungannya akhirnya dia alokasikan untuk biaya menikah karena tak ingin merepotkan orang tuanya.
Setelah menikah, dia mencari tahu lebih banyak tentang perencanaan keuangan. Alasannya simpel, dia dan suami ingin merdeka secara finansial sampai tua sehingga anak-anak mereka tak perlu jadi generasi sandwich yang harus menanggung biaya hidup anak sekaligus orang tua.
Untungnya dia dan Baim punya gaya hidup yang sama. Mereka ingin menjalani hidup sesuai kemampuan. Mereka tak ingin membeli sesuatu jika harus berutang. Artika pun sejak pacaran dengan Baim, dia sudah tak memakai kartu kredit untuk menghindari utang.
"Biar nggak punya utang, biar terpacu nabung cukup dulu baru bisa beli barang yang saya mau. Dan yang paling penting sadar betul yang mana keinginan dan yang mana kebutuhan," dia melanjutkan.
Dia juga menyisihkan penghasilan untuk proteksi diri (asuransi kesehatan) dan pendidikan anak. Ditambah menyisihkan penghasilan untuk orang tua dan zakat.
Saat mengelola rumah tangga, dia makin paham bedanya tabungan, dana darurat, dan investasi. Berkat pemahamannya itu pula keluarganya bisa bertahan di saat pekerjaan semakin sedikit selama pandemi.
Kembali ke investasi, Artika sekarang memiliki beberapa instrumen yang disesuaikan dengan macam-macam kebutuhan, di antaranya logam mulai, deposito, properti, dan terakhir saham.
"Kami sepaham dengan kata-kata 'Jangan taru telur dalam 2 keranjang'. Nabung nggak bisa bikin kita tambah kaya, ada inflasi yang harus diingat. Makanya kami merasa sangat perlu berinvestasi," kata Artika Sari Devi.
Baca juga: Belajar Online, Artika Sari Devi Jadwalkan Anak Bermain 15 Menit
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini