Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Cerita Petugas Damkar Tak Bisa Selamatkan 7 Orang saat Kebakaran di Mampang

Kebakaran toko Saudara Frame & Galery di Mampang Prapatan Kamis kemarin mengakibatkan tujuh orang tewas

20 April 2024 | 07.58 WIB

Petugas sedang memadamkan api yang membakar sebuah ruko di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. Foto: ANTARA/Khaerul Izan
Perbesar
Petugas sedang memadamkan api yang membakar sebuah ruko di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat, 19 April 2024. Foto: ANTARA/Khaerul Izan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran toko Saudara Frame & Galery di Mampang Prapatan pada Kamis malam, 18 April 2024 mengakibatkan tujuh orang tewas karena terjebak di lantai empat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kepala Seksi Perencanaan Sarana Dinas Penangulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Mulyanto, mengatakan pihaknya menerima informasi ada sejumlah orang terperangkap di dalam ruko setelah menerima laporan dari pengelola gedung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ya, karena awalnya kami fokusnya pemadaman. Begitu saya tanya ke pengelola gedung baru malam (dinihari) dia menginformasikan bahwa ada keluarga masih tertinggal," kata Mulyanto, melalui sambungan telepon, Jumat, 19 April 2024.

Dia menjelaskan pemadaman api di bangunan ruko itu terbilang sulit. Kesulitan pertama karena bangunan ruko ini hanya punya pintu keluar di bagian depan. Bangunan itu juga banyak berisi material mudah terbakar, seperti bingkai lukisan, cat, tiner, kayu, fiber, dan lainnya.

Dengan satu pintu di depan, kata dia, membuat petugas kesulitan masuk mematikan api dari dalam. Ditambah api dan asap yang semakin tebal membuat akses ke dalam bangunan sulit tertembus. Sementara struktur bangunan itu, seperti ruangan di lantai satu hingga empat ada sekat.

Saat itu, Mulyanto dan petugas pemadam kebakaran lain bahkan mengerahkan bronto skylift untuk menjangkau area terbakar di posisi tinggi.

Perihal korban berada di dalam ruko dan tak diketahui, kata dia, pihak keluarga baru memberitahu sekitar pukul 11 malam. Bahwa masih ada orang belum terevakuasi.

Saat itu penghuni setempat tak bisa mendeteksi siapa saja masih tertinggal di dalam gedung ruko. "Harusnya di situ tahu, keluarganya berapa, penghuni berapa. Mungkin karena panik, jadi terlambat melaporkan ke kami," tutur dia.

Menurut Mulyanto, setelah petugas tahu masih ada penghuni di dalam ruko, mereka tak bisa langsung bergerak masuk. Faktor asap dan api yang kian membesar. Akibat material di dalam ruko muda terbakar. "Kami sendiri berupaya masuk lewat bawah menggunkaan breathing apparatus tidak nembus. Karena asapnya cukup tebal," ucap dia.

Di sisi lain, jarak antara bangunan dan sumber air terbilang jauh. "Kendala kami memang sumber air. Sumber air kami cukup jauh. Kami pakai air kali. Jaraknya berapa kilometer gitu," ujar dia.

Menurut dia, evakuasi korban baru dilakukan pada subuh hari, Jumat, 19 April 2024. Setelah petugas menyiram pendingin ke area itu baru proses evakuasi dilakukan. "Kami baru bisa masuk mengevakuasi korban menjelang subuh," kata dia.

Saat itu, Mulyanto mengatakan ia tak sempat masuk ke dalam area ruko. Namun sebelum memasuki gedung itu dia memberikan arahan untuk bentuk tim penyelamatan terdiri dari dua orang. "Jadi masuk minimal dua orang. Jangan masuk sendiri karena bahaya kan," kata dia.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda, mengatakan tujuh korban yang dievakuasi itu sudah tak bisa dikenali. "Mereka di lantai empat," kata dia, saat dihubungi pada Jumat, 19 April 2024. Petugas setelah menerima informasi dan tiba di lokasi pada 19.40 WIT.

Adapun lima korban lain, yang terluka dan dirawat di rumah sakit, kata Syamsul, itu yang awalnya mereka berhasil diselamatkan saat kebakaran itu baru terjadi. Dalam keterangannya, 3 orang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina dan 2 orang di Rumah Sakit Umum Daerah Mampang.

Menurut dia, penyebab kebakaran itu akibat ledakan di kompresor toko pigura. "Dan terjadi kebakaran besar, para pekerja berhamburan keluar kemudian menelpon pos pemadam kebakaran meminta bantuan," ujar dia.

Adapun tujuh korban meninggal dalam insiden kebakaran itu, 2 wanita dewasa, 3 pria dewasa dan dua anak. Mereka adalah, Thang Tjiman (pria) 75 tahun, Heni (39), Riichi (2), Austin (8), Tia (25), Shella (20), dan seorang perempuan 18 tahun.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus