Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota komunitas Creator Bersatu, Sandy Nuryanto, menceritakan awal mula dirinya membuat konten video yang belakangan viral tentang Dyah Aristi Kusuma Putri, seorang dengan gangguan jiwa berusia 42 tahun. Putri diketahui tinggal sebatang kara di rumah yang sebagian sudah tinggal puing di Jalan Mayangsari III Blok-13, RT 014 RW 15, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tahu (Putri) dari teman saya yang laporkan ada enam orang dengan gangguan jiwa di kawasan itu ODGJ,” kata Sandy saat ditemui di lokasi rumah tinggal Putri itu, Rabu 26 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat itu Kamis sore, 13 Juli 2023, saat Sandy mengamati Putri masuk rumah tersebut yang tak hanya sudah rusak, tapi tak lagi dialiri listrik dan air bersih. Segera saja Sandy dan temannya menyusul masuk. Mereka bertanya dan mencari tahu, antara lain, soal ketersediaan air bersih. “Air ada dia menadah dari hujan,” kata Sandy.
Setelah itu, tim YouTube Sandy memutuskan merobohkan beberapa bagian rumah yang dianggap berbahaya atau sewaktu-waktu bisa roboh. Inisiatif itu dibantu petugas PPSU. Rencananya, dia menambahkan, rumah akan direnovasi. “Banyak netizen minta ada open donasi tapi memang harus hati-hati untuk mengakomodir,” tuturnya.
Menurut Sandy, aliran bantuan yang telah terkumpul dan disalurkan kepada Putri sebelumnya banyak yang dicuri orang. Keterangan yang sama juga diungkap warga tetangga Putri, Ramlah Harahap.
Saat ini, Sandy mengungkapkan, berusaha menelusuri dan mencari keluarga Putri. Telah terlacak rekan kerja orang tua Putri yang berprofesi sebagai guru, namun hasilnya nihil lantaran orang yang dimaksud mengalami amnesia.
YouTuber Kecewa Respons Dinas Sosial
Dalam rencana youtuber itu, Putri akan dititip ke yayasan sementara renovasi rumah tinggalnya dilakukan. Yang jelas, dia menentang keinginan Dinas Sosial yang hendak langsung menjemput Putri ke panti.
“Tiba-tiba datang mau main evakuasi padahal dia (Putri) masih punya keluarga. Keluarga harus mengetahui dia bukan orang gila di jalanan,” ucap Sandy sambil menambahkan harapannya Putri akan sembuh jika dirawat keluarga.
Sandy terang-terangan kecewa terhadap cara Dinas Sosial kota setempat merespons kasus ODGJ Putri setelah videonya viral. Itu pun hanya Putri yang akan dievakuasi sementara Sandy mengungkap ada 6 kasus ODGJ di kawasan yang sama.
“Seharusnya Dinas Sosial tanya warga sekitar sini ada yang bisa dibantu gak, data warga yang mengalami gangguan jiwa itu mana saja, gak harus viral dulu,” ucapnya.