Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Dampak Negatif Anak Tidur Sendiri Sejak Dini

Jika bayi yang dibiasakan tidur sendirian dan kekurangan sentuhan fisik orang tuanya sejak dini, hal itu akan mempengaruhi kondisi psikologisnya seumur hidup.

23 November 2016 | 12.59 WIB

Ilustrasi ibu dan bayi tidur bersama. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi ibu dan bayi tidur bersama. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Salah satu pelajaran kemandirian yang ditanamkan orang tua kepada anak adalah melatihnya tidur sendiri. Anak baru bisa dilepas untuk tidur sendiri pada usia 2–3 tahun. Namun, sebelum orang tua melakukan hal tersebut, satu hal yang perlu diperhatikan adalah jangan memaksakan anak untuk tidur sendiri jika memang dia belum siap.

Darcia Narvaez, psikolog dari University of Notre Dame, dalam jurnal Moral Landscape menegaskan, sikap memaksakan anak untuk terbiasa tidur sendiri sejak dini justru bisa berdampak negatif pada tumbuh kembangnya.

Pada dasarnya, menurut Darcia, rata-rata anak baru bisa sepenuhnya “lepas” dari dekapan fisik orang tua pada usia 7 tahun. Jadi, melatih anak untuk tidur sendiri sebaiknya dilakukan secara bertahap sejak usia 2 atau 3 tahun.

“Bayi butuh kontak fisik dengan orang tua atau caregiver. Bagi bayi, sangatlah menyakitkan untuk merasa sendirian. Setelah lahir, anak masih harus berada dalam dekapan intensif orang tuanya setidaknya selama 18 bulan ke depan agar dia nyaman dan tenteram,” tuturnya.

Sebaliknya, memaksa anak terbiasa tidur sendiri sejak bayi sama saja dengan menyiksa mereka. Periode bayi tidaklah lama. Tetapi, jika mereka dibiasakan sendirian dan kekurangan sentuhan fisik orang tuanya sejak dini, hal itu akan mempengaruhi kondisi psikologisnya seumur hidup.

Dengan melakukan percobaan kepada hewan mamalia, Darcia membuktikan bayi yang kekurangan kedekatan fisik dengan induknya cenderung akan mengalami hambatan pertumbuhan dan disregulasi sistem pada tubuhnya.

Dia mengatakan bayi dan anak-anak membutuhkan kehadiran orang tua atau caregiver sebelum mereka terlelap untuk merasa aman dan terlindungi. Apalagi anak-anak kerap berimajinasi soal kondisi berbahaya dan menyeramkan pada malam hari.

“Saat anak memasuki usia lebih lanjut, seperti 3 tahun, orang tua baru boleh melatih si kecil untuk tidur di kamarnya sendiri. Akan lebih baik lagi jika orang tua membiarkan anaknya yang mengambil inisiatif,” ujar Darcia.

Selain itu, usahakan agar anak-anak tidak terpapar sesuatu yang bisa memacu daya imajinasinya tentang hal-hal menyeramkan. Misalnya, menonton film horor sebelum tidur. Sebab, mereka akan butuh waktu lama untuk menetralisasi bayangan seram itu.

BISNIS

Berita lainnya:

Mom, Jangan Paksa Anak Tidur Sendiri Bila Belum Siap
Tidur Sekamar dengan Orang Tua Membuat Anak Kurang Mandiri
Supaya Bayiku Tidur Tepat Waktu



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

R. Dina Andriani

R. Dina Andriani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus