Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup atau Dinas LH DKI, Andono Warih mengatakan takaran limbah detergen di Kali Sentiong atau Kali Item telah melewati batas aman.
"Di Kali Sentiong detergennya sudah 2500 miligram per liter, padahal batasnya hanya 200 miligram per liter," kata Andono kepada Tempo, Jumat, 4 Januari 2019.
Baca : Dinas LH DKI Ungkap Bahaya Sunyi Limbah Detergen di Kali
Andono mengungkapkan, kondisi yang sama juga terjadi di hampir seluruh kali dan sungai yang ada di Ibu kota. Rata-rata unsur limbah detergen melebihi batas aman yakni 200 miligram per liter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Data pemantauan kita di 90 titik di Jakarta, hanya dua titik yang dibawah 200 miligram per liter," ujar Andono. "Salah satu yang masih bagus atau tidak melebihi batas adalah Kalimalang," dia melanjutkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andono menjelaskan, tingginya tingkat pencemaran limbah detergen di kali-kali tidak terlepas dari perilaku warga. Mayoritas warga, ujar Andono, membuang limbah detergen ke got, yang kemudian mengalir disalurkan air. "Sehingga sampai ke kali," kata dia.
Sebelumnya, viral di media sosial video yang memperlihatkan munculnya busa warna putih di Kali Sentiong. Busa tersebut terlihat beterbangan terbawa angin.Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau kondisi Kali Item setelah kabar soal busa seperti salju viral di kali tersebut.
Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air Jakarta Utara, Lambas Sigalingging berujar munculnya busa karena ada pengoperasian pompa untuk menyedot air dari Waduk Sunter Selatan 1 ke Kali Sentiong. Pompa membuat air teraduk dan akhirnya memunculkan busa.
Simak juga :
Busa di Kali Sentiong, Anies akan Batasi Pemakaian Detergen Keras
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau langsung ke lokasi Rabu Lalu. Dia menduga detergen keras yang banyak digunakan oleh warga menjadi sebab utama munculnya busa tebal. Karena itu, Anies berencana membatasi penggunaan detergen keras di Jakarta.
"Saya akan mengatur untuk bisa bicara dengan Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan, agar ada regulasi yg lebih baik untuk detergen di indonesia," ujar Anies.