Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Dikepung Kabut Asap, Warga Ungsikan Anak-anak ke Luar Riau

Indeks Standar Pencemaran Udara di Riau mencapai lebih dari 300 Psi atau berbahaya.

15 September 2015 | 15.05 WIB

Pengendara motor mengenakan masker saat terjadi pembakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di Kampar, Riau, 5 September 2015. Kabur asap tidak hanya terjadi di Riau, tetapi meluas hingga ke sejumlah kota di Sumatera dan Malaysia. (Aditya/Anadolu Agency/
Perbesar
Pengendara motor mengenakan masker saat terjadi pembakaran hutan yang menyebabkan kabut asap di Kampar, Riau, 5 September 2015. Kabur asap tidak hanya terjadi di Riau, tetapi meluas hingga ke sejumlah kota di Sumatera dan Malaysia. (Aditya/Anadolu Agency/

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan kian pekat menyelimuti wilayah Riau. Kualitas udara memburuk. Indeks Standar Pencemaran Udara di wilayah ini dalam kategori berbahaya.



Asap pekat bahkan sudah memasuki rumah, sehingga warga Riau ramai-ramai mengungsi. "Tidak ada lagi tempat berlindung, asap pekat sekali sudah masuk rumah," kata warga Jalan Lobak, Asep Dadan Muhanda, kepada Tempo, Senin, 13 September 2015.

Asep khawatir akan kesehatan dua buah hatinya yang masih di bawah umur. Dia merasakan paparan asap membuat ia dan kedua anaknya sesak napas. "Kondisi fisik menurun akibat asap," katanya.

Untuk itu, ia memutuskan memboyong seluruh keluarganya mengungsi ke Bukittinggi, Sumatera Barat, menyusul belum adanya kepastian sampai kapan bencana asap Riau akan berakhir.


 


Kedua anaknya pun sudah tiga pekan tidak masuk sekolah. Dinas Pendidikan Riau sebelumnya terpaksa menghentikan aktivitas belajar akibat asap. "Anak-anak sudah lama tidak masuk sekolah gara-gara asap," katanya.

Hal serupa dilakukan warga Jalan Arengka, Arifin ginting. Arifin terpaksa mengungsikan dua anaknya yang masih balita ke Medan, Sumatera Utara, lantaran asap pekat yang menyelimuti Riau tidak berkesudahan. "Mau sampai kapan pakai masker, asap pun sudah masuk rumah," ujarnya.

Begitu juga warga Bangkinang, Irwansyah. Kabut asap yang semakin pekat membuat ia harus mengungsikan tiga anaknya yang masih berusia di bawah umur ke Bukittinggi, Sumatera Barat.


 


Dia khawatir kabut asap yang sudah menyesaki rumah membuat keluarganya jatuh sakit. "Besok kami sekeluarga bakal ke Bukittinggi," ujar petinggi perusahaan pembiayaan ini.

Pemerintah Riau akhirnya meningkatkan status darurat asap menyusul kian pekatnya kabut asap mengepung daerah itu. Hampir seluruh udara wilayah Riau tercemar asap sisa kebakaran hutan dan lahan hingga pada level berbahaya.

RIYAN NOFITRA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eko Ari Wibowo

Eko Ari Wibowo

Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret. Bergabung dengan Tempo sejak 2005. Kini menulis tentang isu politik, kesra dan pendidikan. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus