Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Dirut Jakpro Dicopot, Ketua Komisi DPRD DKI: Ada Faktor X

Politikus PKS itu berharap tidak ada unsur politis dalam pergantian direksi dan komisaris Jakpro.

30 November 2022 | 15.49 WIB

Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Syaefulloh Hidayat (kiri) dan Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo Jakpro, Widi Amanasto (tengah), menyerahkan dokumen informasi detail terkait penyelenggaraan Formula E, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 9 November 2021. Tim penyidik KPK mulai melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa orang untuk dimintai keterangan untuk mengumpulkan bahan data dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait penyelenggaraan balapan mobil listrik Formula E. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Syaefulloh Hidayat (kiri) dan Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo Jakpro, Widi Amanasto (tengah), menyerahkan dokumen informasi detail terkait penyelenggaraan Formula E, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 9 November 2021. Tim penyidik KPK mulai melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa orang untuk dimintai keterangan untuk mengumpulkan bahan data dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait penyelenggaraan balapan mobil listrik Formula E. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menilai Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto dan sejumlah direksi yang diganti memiliki kinerja yang bagus. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan Formula E dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki ( TIM) yang dinilai sukses.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Saya pikir itu jadi preogratifnya Pj Gubernur dan harusnya memang objektif, berbasis pada kinerja, baik kinerja yang kemaren sudah dilakukan maupun proyeksi yang sedang mereka siapakan karena itu jadi bahan pertimbangan, seharusnya,” kata Ismail kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Selasa, 29 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politikus PKS itu berharap tidak ada unsur politis dalam pergantian direksi dan komisaris Jakpro. Hingga saat ini, dia tidak tahu apa penyebab perombakan besar itu. “Nah, itulah ada faktor X yang kita tidak tahu,” ujarnya.

Dalam perombakan direksi Jakpro, posisi Widi Amanasto digantikan oleh eks Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Iwan Takwin.

“Sejauh ini, khusus di Jakpro kita melihat secara keseluruhan, sebenarnya banyak sosok-sosok yang profesional di dalamnya. Jika kemudian kinerjanya masih terlihat belum terlalu tinggi karena boleh jadi chemistriy-nya belum terbentuk karena beberapa waktu lalu ada pergantian Dirtek (Direktur Teknik) nya,” kata dia.

Ismail menduga salah satu faktor pencopotan Dirut Jakpro dan sejumlah direksi lain karena ada aspirasi dari internal Jakpro. “Bahwa kemudian akhirnya ada pergantian boleh jadi karena beberapa waktu terakhir, memang ada semacam aspirasi-aspirasi dari internalnya Jakpro,” ucapnya.

Baca juga: Buntut Karangan Bunga Misterius di Balai Kota, Komisaris Jakpro Panggil Direktur SDM

Selanjutnya sebelum Dirut Jakpro dicopot, muncul 3 karangan bunga di Balai Kota....

 

Tiga Karangan Bunga Selamatkan Jakpro untuk Heru Budi Dibuang Petugas Balai Kota

Sebelum Dirut Jakpro dicopot, muncul tiga karangan bunga dengan pesan “Selamatkan Jakpro” yang ditujukan kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Karangan bunga itu telah dibuang petugas.

Karangan bunga misterius ini sempat terpampang di halaman pendopo Balai Kota DKI Jakarta. 
"Udah sejak 11.30 enggak ada,” kata seorang petugas Pamdal yang bertugas di Pendopo, Selasa, 1 November 2022.

Menurut keterangaannya, karangan bunga tersebut dibuang atas perintah Heru Budi. Berdasarkan pengamatan Tempo, karangan bunga sudah tidak terlihat pada pukul 12.15 WIB.

Sebelumnya, karangan bunga yang berisi permintaan kepada Pj Gubernur dan Ketua DPRD DKI untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Jakpro dipajang di halaman pendopo pukul. 10.50 WIB.

“PJ GUB & KETUA DPRD KAMI BUTUH PIMPINAN YANG BERJUANG UNTUK JAKPRO, BUKAN UNTUK ‘SI CANTIK’. DIR. SDM JAKPRO BIANG KELADI,” isi karangan bunga satu.

“PAK HERU & PAK PRAS KAMI 20 KADIV BARU JAKPRO MOHON MAAF TELAH MENJADI BAGIAN DARI NEPOTISME. M. TAUFIQ (DIR SDM) BERTANGGUNG JAWAB,” tulis karangan bungan kedua.

“PAK HERU & PAK PRAS KAMI BUTUH SOSOK ANDA! KONDISI JAKPRO SANGAT MENGKHAWATIRKAN! TOLONG SELAMATKAN JAKPRO,” tulis karangan bungan ketiga.

Sebelum terpasang di halaman pendopo, ketiga karangan bunga tersebut dipindahkan ke depan ruang Loket Penerimaan Surat dan Barang dengan keadaan tertutup.

Para pegawai di Balai Kota mengaku tidak tahu kapan karangan bunga tersebut datang. Ketika media meminta pihak loket menunjukkan surat terima, mereka tidak dapat menunjukan dengan alasan tidak ada.

Pemindahan karang bunga tersebut, kata mereka, karena diduga telah terpasang sejak pelantikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur. Selain itu, pemindahan tersebut dilakukan atas perintah atasannya. Sementara itu, media mendapat informasi jika karangan bungat tersebut baru tiba di Balai Kota hari itu pukul 9.00.

Namun, pihak loket membantah dan bersikukuh bahwa karangan bunga itu sudah ada sejak lama.

Karangan bunga tersebut di pasang di sisi kiri pendopo Balai Kota, setelah Pamdal datang dan berkomunikasi dengan pihak loket.

Baca juga:
Dirut Jakpro Dicopot, Heru Budi Hartono: Penyegaran Aja

Selanjutnya penjelasan Jakpro soal rekrutmen yang dituding beruansa nepotisme...


Jakpro Buka Suara Soal Karangan Bunga yang Sebut Rekrutmen Bernuansa Nepotisme

PT Jakarta Propertindo akhirnya buka suara soal isu rekrutmen bernuansa nepotisme yang terjadi dalam struktur organisasi BUMD DKI itu. Isu tersebut disorot setelah ada tiga karangan bunga bertuliskan 'Tolong Selamatkan Jakpro' dikirimkan ke Balai Kota Jakarta, hari ini.   

VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarief mengatakan pengisian semua posisi di perusahaan itu dilakukan melalui proses penilaian (assessment), sesuai proses standar yang berlaku di Jakpro.

“Melalui evaluasi serta pertimbangan yang matang, yang tentunya sesuai dengan GCG (Good Corporate Governance) yang telah ditetapkan,” kata Syachrial dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 1 November 2022.

Dinamika perkembangan industri, kata dia, kompetisi dan penugasan yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membutuhkan talenta-talenta dengan kompetensi yang sesuai dengan perkembangan Jakpro ke depan. “Pengalaman dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dilakukan dengan pengembangan SDM internal dan rekrutmen eksternal,” ujarnya.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Endus Persoalan Serius di Jakpro usai Dapat 3 Karangan Bunga Misterius

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus