Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Disebut Penunggu Sungai Cileungsi, Buaya Putih Terekam Video

Kemunculan seekor buaya putih, yang disebut sebagai penunggu sungai Cileungsi, sempat terekam oleh kamera video seorang warga setempat.

27 September 2018 | 17.17 WIB

Ilustrasi buaya. wikipedia.org
Perbesar
Ilustrasi buaya. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan seekor buaya putih, yang disebut sebagai penunggu sungai Cileungsi, sempat terekam oleh kamera video seorang warga setempat. 

Baca: Buaya Putih Muncul di Sungai Cileungsi, Warga Gunung Putri Geger

Hewan reptil pemakan daging tersebut terlihat sedang berjemur di bantaran sungai Cileungsi, dekat Perumahan Vila Nusa Indah 2, Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Buaya berwarna putih dengan ekor bercorak hitam itu divideokan oleh masyarakat yang kebetulan sedang melintas dan mengecek kondisi sungai Cileungsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Video berdurasi 1.13 menit tersebut langsung viral tersebar di media sosial maupun grup whatsapp.

Dalam video itu pria yang merekam buaya mengatakan penemuan buaya di Kali Bantargebang (Sungai Cileungsi).

“Itu buayanya sedang berjemur,” kata pria dalam video yang belum diketahui identitasnya tersebut.

Video itu juga sempat merekam bagaimana buaya itu kembali berenang ke dalam sungai.   

Diduga buaya berukuran sekitar 3 meter itu masih berkeliaran di Sungai Cileungsi. Hal itu dikatakan oleh salah seorang anggota Tagana Kabupaten Bogor, Zakarya yang hingga saat ini masih mencari keberadaan buaya tersebut.

“Saya sudah ke lokasi, namun belum menemukan lagi” kata Zakarya kepada Tempo, Kamis 27 September 2018.

Meski tak terlihat lagi, Zakarya sudah koordinasi dengan RT, aparat desa setempat. "Memperingatkan warga khususnya anak-anak, untuk tidak bermain di sekitar situ,” kata Zakarya.

Baca: Cerita Mistis di Balik Kemunculan Buaya Putih Sungai Cileungsi

Soal dugaan buaya itu muncul karena pencemaran Sungai Cileungsi, Zakarya menyerahkan hal tersebut kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Jawa Barat.

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus