Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali Anak Agung Alit Wiraputra mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berinvestasi sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 13,3 triliun di sektor perhotelan di Pulau Dewata, Bali. Investasi Donald Trump diharapkan membuka peluang investasi di tengah isu proteksionisme.
"Dia (Presiden Trump) mengucurkan satu miliar dolar ke Bali," katanya ditemui saat menghadiri pelantikan pengurus Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali di Denpasar, Senin, 30 Januari 2017.
Baca juga:
Dubes AS: Kebijakan Imigrasi Trump Tidak Terkait Islam
Lawan Trump, Starbucks Janji Pekerjakan 10 Ribu Pengungsi
Alit menyebutkan investasi tersebut dialokasikan untuk perhotelan di kawasan Tanah Lot, Kabupaten Tabanan bersama dengan petinggi MNC Group Hary Tanoe, serta investasi di Nusa Dua, Tanjung Benoa serta satu kabupaten di Bali.
Alit menyakini, dengan adanya investasi di Bali, Presiden Amerika ke-45 itu tidak akan merusak hubungan perdagangan dengan Indonesia.
"Dia (Presiden Trump) punya investasi di sini, tidak mungkin dia mematikan kita," ucapnya.
Dengan adanya penanaman modal Donald Trump di Bali, Alit menangkap hal tersebut sebagai peluang ekonomi bagi Bali dan Indonesia.
"Bali bisa menjadi pintu keluar masuk hubungan Amerika dan Indonesia," ucapnya.
Terkait kebijakan proteksionisme perdagangan dalam negeri Amerika yang kerap dilontarkan Donald Trump, Alit memperkirakan hal tersebut hanya wacana saat masa kampanye.
Selain itu, Indonesia, kata Alit, akan aman dari proteksionisme karena hal tersebut diberlakukan bagi negara-negara tertentu, seperti Arab dan Cina.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini