Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta geram dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKK saat rapat bersama Komisi B Bidang Perekonomian hari ini. Salah satu anggota dewan, Sutikno, menganggap eksekutif tak menghargai legislatif yang telah hadir untuk mengikuti rapat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rapat ini dibatalkan saja karena bapak tidak menghargai kami anggota dewan," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di ruang rapat Komisi B, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sutikno menilai percuma jika rapat tetap berjalan, tapi eksekutif yang hadir hanya 2-4 orang. Dari pantauan Tempo, hanya ada empat orang berpakaian dinas DKI warna putih yang menghadiri rapat itu. Hadir pula Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Cucu Ahmad Kurnia.
Dewan menganggap seluruh pimpinan Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hadir rapat sesuai undangan. Namun pejabat DKI yang memenuhi undangan hanya Cucu.
Sekretaris Komisi B Pandapotan Sinaga menyebut banyak hal yang bagus untuk dibahas terkait dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi. "Roh rapat DPRD ini yang saya jaga," ucap politikus PDIP itu dengan nada tinggi.
Anggota lain dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Achmad Yani, merasa dewan tak perlu mempersoalkan jumlah pejabat DKI yang datang. Sebab, menurut dia, kehadiran Cucu sudah cukup mewakili eksekutif.
Lagipula, lanjut dia, harus diterapkan protokol kesehatan dalam satu ruangan maksimal 50 persen dari kapasitas. "Kalau pimpinannya tidak hadir saya kira bisa tegas ditunda. Tapi kalau hadir tidak ada persoalan. Teman-teman jangan emosilah," ujar dia.