Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

DPRD Geram Sedikit Pejabat DKI yang Penuhi Undangan Rapat

Anggota DPRD DKI Jakarta geram karena sedikit pejabat DKI yang penuhi undangan rapat.

17 Juni 2020 | 12.51 WIB

Komisi B DPRD DKI bersama  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar rapat terkait penghargaan Adikarya Wisata yang sempat diraih diskotek Colosseum Club di DPRD, Senin 23 Desember 2019. Tempo/Taufiq Siddiq
Perbesar
Komisi B DPRD DKI bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar rapat terkait penghargaan Adikarya Wisata yang sempat diraih diskotek Colosseum Club di DPRD, Senin 23 Desember 2019. Tempo/Taufiq Siddiq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta geram dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKK saat rapat bersama Komisi B Bidang Perekonomian hari ini. Salah satu anggota dewan, Sutikno, menganggap eksekutif tak menghargai legislatif yang telah hadir untuk mengikuti rapat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Rapat ini dibatalkan saja karena bapak tidak menghargai kami anggota dewan," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di ruang rapat Komisi B, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Juni 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sutikno menilai percuma jika rapat tetap berjalan, tapi eksekutif yang hadir hanya 2-4 orang. Dari pantauan Tempo, hanya ada empat orang berpakaian dinas DKI warna putih yang menghadiri rapat itu. Hadir pula Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Cucu Ahmad Kurnia.

Dewan menganggap seluruh pimpinan Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hadir rapat sesuai undangan. Namun pejabat DKI yang memenuhi undangan hanya Cucu.

Sekretaris Komisi B Pandapotan Sinaga menyebut banyak hal yang bagus untuk dibahas terkait dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi. "Roh rapat DPRD ini yang saya jaga," ucap politikus PDIP itu dengan nada tinggi.

Anggota lain dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Achmad Yani, merasa dewan tak perlu mempersoalkan jumlah pejabat DKI yang datang. Sebab, menurut dia, kehadiran Cucu sudah cukup mewakili eksekutif.

Lagipula, lanjut dia, harus diterapkan protokol kesehatan dalam satu ruangan maksimal 50 persen dari kapasitas. "Kalau pimpinannya tidak hadir saya kira bisa tegas ditunda. Tapi kalau hadir tidak ada persoalan. Teman-teman jangan emosilah," ujar dia.

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus