Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Fraksi PDIP Sebut DKI Belum Maksimal Antisipasi Banjir Jakarta

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai Pemprov DKI Jakarta belum maksimal dalam mengantisipasi banjir Jakarta yang berulang.

29 Februari 2020 | 05.05 WIB

SEJUMLAH wilayah di Jakarta kembali direndam banjir, kemarin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyebutkan 10,74 persen dari seluruh rukun warga Ibu Kota terkena dampak musibah tersebut.
Perbesar
SEJUMLAH wilayah di Jakarta kembali direndam banjir, kemarin. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyebutkan 10,74 persen dari seluruh rukun warga Ibu Kota terkena dampak musibah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai Pemerintah Provinsi DKI belum maksimal dalam mengantisipasi banjir Jakarta yang sudah terjadi berulang kali selama dua bulan terakhir.

"Gak maksimal. Artinya gini kalau kita bandingkan dengan 31 Desember-1 Januari banjir, katakanlah semua orang gak kerja karena tiba-tiba kan, katakanlah gakpapa," kata Gembong saat dihubungi wartawan, Jumat, 28 Februari 2020 soal banjir Jakarta.

"Tapi setelah tanggal 1 Januari 2020, harusnya sudah prepare, harus dilakukan antisipasi, semua harus dicek semua. Tapi hari-hari ini masih kita dengar ada pompa yang mati," katanya.

Gembong pun mengatakan pernyataan bahwa Jakarta selalu banjir setiap tahun seharusnya dipatahkan melalui kesiapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menangani peristiwa tahunan itu.

"Banjir itu bisa diantisipasi kok, sepanjang kita mengantisipasinya maksimal. Contoh paling sederhana kan memang permukaan tanah kita memang di bawah laut kan, nah supaya itu tidak banjir, mesin pompa dimaksimalkan," kata Gembong lagi.

Sejumlah pengendara melintas di genangan air hujan yang merendam terowongan Cipayung di bawah lintasan Tol Lingkar Luar Jakarta, Jumat, 28 Februari 2020. ANTARA/Andi Firdaus

Dalam peninjauannya, Gembong justru menemukan fakta bahwa masih banyak pompa- pompa yang tidak berfungsi.

Ketidaksiapan Pemprov DKI menangani banjir pun tercermin dari lokasi-lokasi yang sebelumnya tidak terdampak banjir justru ikut menjadi korban banjir.

"Banjirnya sekarang udah naik kelas, kalau dulu yang kebanjiran kan rata-rata adalah yang memang tinggal di dataran yang rendah, pemukiman padat, bantaran kali, sekarang sudah sampai Menteng," kata Gembong.

Karena itu, pembentukan panitia khusus (pansus) banjir Jakarta dinilai tepat untuk menanggulangi permasalahan yang terjadi dua bulan terakhir itu.

PDIP yang memiliki kuota terbanyak dalam pansus banjir pun sudah menyiapkan perwakilan dari fraksinya. "Sudah, sudah nanti tinggal kita kirim aja," kata Gembong.

Meski demikian Gembong belum membocorkan nama-nama perwakilan dari PDIP yang bergabung dalam pansus banjir.

Sebelumnya, pada Kamis 27 Februari 2020 Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyetujui pembentukan panitia khusus untuk banjir disingkat Pansus Banjir.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus