Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Ginseng hingga Lingzhi, Ini 4 Tanaman Herbal untuk Meningkatkan Imunitas

Bnyak tanaman herbal yang mengandung zat aktif melawan mikroorganisme seperti virus, bakteri, dan parasit, bisa membantu meningkatkan imunitas.

31 Agustus 2020 | 22.00 WIB

Ginseng. shutterstock.com
Perbesar
Ginseng. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Makan sehat, tidur nyenyak, dan olahraga jadi kunci untuk mendapatkan imunitas atau kekebalan tubuh yang kuat. Tentu saja, cara terbaik untuk mengurangi risiko penyakit adalah dengan sering mencuci tangan dan menghindari kontak dengan orang yang mungkin sakit, terutama di masa pandemic Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Selain cara tersebut, beberapa tanaman herbal memiliki manfaat kekebalan tambahan. Mark Frost, Ketua Departemen Pengobatan Herbal di American College of Traditional Chinese Medicine, mengatakan banyak tumbuhan antagonis terhadap patogen, artinya mereka secara aktif melawan mikroorganisme seperti virus, bakteri, cacing, dan serangga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bukan hanya para ahli di bidang pengobatan tradisional Tiongkok yang mengatakan bahwa herbal memiliki kekuatan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Mereka yang mempraktikkan pengobatan Barat juga mendukung penambahan herbal ke dalam makanan sehat.

Dokter spesialis penyakit dalam di Duke Integrative Medicine, Amerika Serikat, Deborah Ann Ballard, mengatakan bahwa dia merekomendasikan penggunaan berbagai bumbu dan rempah-rempah dalam masakan untuk dikonsumsi.

"Memasukkannya secara teratur ke dalam pola makan sehat memiliki risiko bahaya yang sangat rendah dan peluang untuk membantu sistem kekebalan kita melawan infeksi," kata Ballard.

Berikut tanaman herbal yang dianggap bisa meningkatkan imunitas.

1. Echinacea

Menurut Mount Sinai Hospital, Echinacea memiliki khasiat meredakan nyeri dan mengurangi peradangan, selain memiliki efek antivirus dan antioksidan. Sebuah tinjauan sistematis pada 2006 yang diterbitkan di Perpustakaan Cochrane menetapkan bahwa mengonsumsi echinacea setelah gejala pilek dan hidung tersumbat, dapat membantu mengurangi durasi berapa lama sakit dan tingkat keparahan pilek. Namun, para peneliti mengatakan bahwa hasilnya tidak konsisten di semua studi yang mereka analisis.

Selain itu, tinjauan sistematis tahun 2020 yang diterbitkan dalam Advances in Integrative Medicine menentukan bahwa echinacea dapat bermanfaat untuk infeksi saluran pernapasan akut jika ramuan tersebut dikonsumsi pada saat timbulnya gejala. Ini karena dapat menurunkan kadar sitokin pro-inflamasi yang berhubungan dengan peradangan dan infeksi saluran pernapasan.

Frost mengatakan jika merasa telah terpapar pada banyak orang dan kuman potensial, atau merasa seperti sakit, cobalah minum echinacea dua atau tiga hari berturut-turut. Ikuti petunjuk dosis pada kemasan produk echinacea yang dikonsumsi, atau konsultasikan dengan ahli herbal. Herbal inu bisa dicampurkan ke dalam teh atau menggunakannya sebagai tingtur.

2. Bawang putih

Bawang putih mengandung antimikroba yang kuat, terutama untuk usus, kata Frost. Faktanya, ini diyakini sebagai antibakteri, antivirus, dan antiprotozoal (artinya dapat melawan parasit). Ballard mengatakan khasiat ini dapat membantu melawan infeksi dada dan infeksi pernapasan.

Bawang putih mengandung allicin, dipercaya sebagai senyawa yang membuat antibakteri bawang putih. Menurut review tahun 2014 yang diterbitkan dalam Avicenna Journal of Phytomedicine, bawang putih dapat melawan bakteri seperti salmonella dan E. coli, yang merupakan bakteri penyebab keracunan makanan.

Selain itu, Frost mengatakan bawang putih sangat ideal untuk memperkuat sistem pencernaan. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk mengobati parasit atau cacing di usus. Selain itu, bawang putih telah terbukti membantu melawan flu biasa dengan sifat antivirusnya.

3. Ginseng

Menurut sebuah penelitian, ramuan ini memperkuat sumbu HPA atau sumbu hipotalamus, hipofisis, adrenal, yang bertanggung jawab untuk mengatur respons sistem kekebalan terhadap stres.

Stres kronis atau parah dapat melemahkan sistem kekebalan, jadi penting bagi Anda untuk memiliki poros HPA yang kuat untuk membantu mengelola efek stres pada sistem kekebalan.

Ginseng juga dapat menjaga keseimbangan sistem kekebalan dengan mengatur berbagai jenis sel kekebalan - termasuk sel T, sel B, sel pembunuh alami, dan makrofag - yang mengidentifikasi ancaman terhadap tubuh dan melawannya. Bahkan ada bukti bahwa ginseng dapat melawan Influenza A pada tikus, meskipun penelitian pada manusia tetap diperlukan.

4. Reishi

Reishi, juga dikenal sebagai Lingzhi, adalah sejenis jamur. Jamur reishi mengandung beta-glukan, yang dipercaya dapat merangsang berbagai jenis sel dalam sistem kekebalan, termasuk monosit, sel pembunuh alami, dan sel dendritik. Dengan menstimulasi sel-sel ini, mereka lebih mampu mendeteksi dan melawan infeksi.

Bahkan ada beberapa bukti bahwa beta-glukan dalam reishi dapat memiliki efek antitumor, menghentikan pertumbuhan sel kanker, menurut Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk lebih memahami manfaat jamur resihi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus