Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Hadapi Banjir, Dinas Tata Air Akan Buka Pintu Air Marina  

Dinas Tata Air DKI Jakarta menyatakan sudah siap menghadapi luapan banjir yang akan datang.

8 Maret 2016 | 07.04 WIB

Keadaan bendungan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, 28 Februari 2016. Intensitas hujan tinggi  yang mengguyur kawasan Puncak, Bogor dan sekitar sejak dini hari membuat tinggi muka air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami peningkatan dan mencapa
Perbesar
Keadaan bendungan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, 28 Februari 2016. Intensitas hujan tinggi yang mengguyur kawasan Puncak, Bogor dan sekitar sejak dini hari membuat tinggi muka air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami peningkatan dan mencapa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Naiknya status pintu air Katulampa, Bogor menjadi Siaga 1 tadi malam, membuat sejumlah daerah di Jakarta terancam banjir pagi ini. Dinas Tata Air DKI Jakarta menyatakan sudah siap menghadapi luapan banjir yang akan datang.

Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengungkapkan pihaknya telah mengaktifkan pompa-pompa penyedot air. “Perintah Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama) pintu air Manggarai itu harus dibuka seterusnya setinggi 2 meter," katanya saat dihubungi Tempo, Selasa, 8 Maret 2016.

Menurut Teguh, pompa-pompa penyedot air juga sudah disiapkan di beberapa titik. Beberapa daerah yang sudah siap menyedot air adalah di Hayam Wuruk, Gajah Mada, serta Istiqlal dan sekitarnya.

Selain itu, pintu air Marina, Ancol akan dibuka setinggi 1 meter. "Kemudian air akan kami alirkan ke sana semua untuk wilayah kanal Anak Ciliwung," ujar Teguh. Tadi malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi peringatan banjir di wilayah-wilayah permukiman sekitar bantaran Sungai Ciliwung.

Hujan deras mengakibatkan pintu air Katulampa meluap hanya dalam hitungan jam. Pada pukul 22.00 WIB, Katulampa mencapai status Siaga 1. "Diperkirakan 9-11 jam ke depan, permukiman di daerah-daerah di bantaran Sungai Ciliwung berpotensi terendam banjir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Agar mengurangi debit air, selain menggunakan pompa, Teguh juga mengatakan akan mulai membersihkan kali dan saluran penghubung (PHB). Masalah utama yang selalu ditemukan, menurut dia, adalah sampah yang menumpuk. "Ini salah satu kendala yang krusial," ucapnya.

Teguh mengatakan Dinas Air menyatakan sudah siap menghadapi kiriman banjir kali ini. "Kami sudah siap, pembenahan terus kami lakukan. Mudah-mudahan tak terjadi apa-apa," katanya.

EGI ADYATAMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RR Ariyani

RR Ariyani

Lulus dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun 2000. Bergabung dengan Tempo pada tahun 2004. Kini menulis untuk desk ekonomi dan bisnis yang mencakup isu makro ekonomi, finansial, korporasi, sektor riil hingga investasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus