Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Harapan Evan Dimas di Tengah Konflik Menpora Vs PSSI

Menurut Evan Dimas, nasib atlet bola terancam apabila tidak ada kompetisi.

31 Juli 2015 | 14.43 WIB

Sejumlah pemain Timnas U-23 merayakan gol yang diciptakan oleh Evan Dimas (berlutut) dalam laga melawan Singapura di ajang Sea Games ke-28 di Singapura, 11 Juni 2015. Gol tunggal Evan Dimas berhasil bawa Indonesia menang 1-0 dan masuk ke Semifinal. TEMPO/
Perbesar
Sejumlah pemain Timnas U-23 merayakan gol yang diciptakan oleh Evan Dimas (berlutut) dalam laga melawan Singapura di ajang Sea Games ke-28 di Singapura, 11 Juni 2015. Gol tunggal Evan Dimas berhasil bawa Indonesia menang 1-0 dan masuk ke Semifinal. TEMPO/

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Banyuwangi - Pemain Persebaya Surabaya, Evan Dimas Darmono, berharap agar kekisruhan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) segera berakhir. "Semoga Liga Indonesia segera bergulir lagi," kata Evan di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis malam, 30 Juli 2015.

Mantan kapten Timnas U-19 mengatakan tanpa adanya kompetisi maka nasib atlet bola di Indonesia terancam. Selain itu, mandeknya kompetisi membuat pemain sepak bola tidak bisa menafkahi keluarga. Padahal sebagian besar pemain memiliki istri dan anak. “Pemain lain pasti berharap demikian,” kata Evan yang bercita-cita menjadi pemain bola sejak kecil.

Berita Menarik Lainnya
Penembak Xenia di Jalan Tol Cipayung Ditangkap Polisi
EKSKLUSIF, Bupati Tolikara: Andai Kapolres Dengarkan Saya...
Menang di Pengadilan Singapura, Begini Nasib Guru JIS

Gelandang kelahiran Surabaya, 13 Maret 1995 tersebut saat ini membela Indonesia All Star dalam turnamen mini Sunrise of Java Cup 2015 di Banyuwangi. Pada 10 Agustus mendatang, Evan akan menuju Spanyol untuk mengikuti seleksi salah satu klub. Sebelum tawaran dari klub Spanyol datang, dua klub Asia, yakni Brisbane Roar dari Australia dan tim asal Jepang, Jubilo Iwata, pernah memberi tawaran kepada Evan.

Namun akhirnya Evan memilih ke Negeri Matador yang menjadi kiblat sepak bola dunia. Apalagi dia sudah lama bermimpi untuk bermain di klub yang lebih baik dengan pemain yang kualitasnya di atas rata-rata. “Siapa pun pasti bermimpi bermain di klub yang lebih baik,” tutur dia.

IKA NINGTYAS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rina Widiastuti

Rina Widiastuti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus