Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Hati-Hati Penghapus Kuteks Bisa Berbahaya

Aseton bisa menjadi bahan yang berbahaya yang dapat menyebabkan risiko kesehatan serius bagi Anda dan penghuni rumah Anda.

10 September 2017 | 21.23 WIB

Ilustrasi membersihan cat kuku. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi membersihan cat kuku. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar cairan penghapus kuteks komersial yang mungkin juga Anda beli dari pasar mengandung aseton. Bahan ini bisa menjadi bahan yang berbahaya yang dapat menyebabkan risiko kesehatan serius bagi Anda dan penghuni rumah Anda.

Meski sudah lumrah dijadikan sebagai bahan untuk keperluan rumah tangga, kecantikan, dan industri, aseton juga bisa menyebabkan efek berbahaya bagi tubuh manusia. Keracunan aseton biasa disebut dengan ketoasidosis yang terjadi apabila jumlah aseton dalam tubuh melebihi ambang batas normal

Menghirup aseton secara teratur, bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti iritasi pada mata dan saluran pernafasan. Zat yang dihirup itu pun bisa menyebabkan batuk, insomnia, depresi dan sakit kepala, serta pusing. Cairan aseton pun bisa menyebabkan perubahan warna pada kuku Anda. Bahkan aseton bisa membuat kuku Anda rapuh dan lemah. Baca: Tips Menghapus Kuteks Dengan Pasta Gigi

Jika Anda secara tidak sengaja membiarkan botol berisi aseton terbuka, zat itu pun akan cepat menguap dan mencemari oksigen di kamar Anda. Hal ini sangat berbahaya, karena apabila tidak sadar menyalakan api, maka api akan cepat menyambar aseton dan mengakibatkan kebakaran dan kerusakan yang parah.

Mengingat efek berbahaya penggunaan cairan penghapus cat kuku, ada baiknya Anda mencari bahan alternatif lain untuk menghapus kuteks Anda selain aseton. Pasta gigi bisa menjadi salah satu pertimbangan untuk membantu Anda menghapus cat kuku.

ONE HOW TO | MITRA TARIGAN


Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mitra Tarigan

Mitra Tarigan

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro serta John Doherty Asia Pacific Journalism Internships Program di Melbourne, Australia, pada 2019. Saat ini fokus menulis isu kesehatan dan gaya hidup serta humaniora

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus