Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO , Yogyakarta: Koleksi pesawat tempur Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala kini bertambah dengan kehadiran Hawk MK-53. Pesawat tempur yang dioperasikan sejak 1980 buatan British Aerospace ini memasuki purnatugas pada Maret lalu. Posisinya kini digantikan pesawat tempur jenis baru, T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan.
Kepala Museum Dirgantara Kolonel Sus Sudarno mengatakan Hawk MK-53 menjadi koleksi ke-43 museum. Pesawat tempur yang sebelumnya dioperasikan Skuadron 15 Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Madiun, diterbangkan langsung dari pangkalannya ke Yogyakarta, Maret lalu. “Tapi baru ditarik ke museum pada bulan ini,” ujar dia, Rabu lalu.
Menurut Sudarno, selama menjadi alat utama sistem persenjataan, Hawk MK-53 banyak prestasi.
Bersama tim aerobatik, Jupiter, pesawat tempur ini ikut dalam kegiatan penerbangan nasional dan internasional.
Hawk MK-53 juga pernah dilibatkan dalam berbagai operasi militer, seperti operasi pengamanan pulau terluar, operasi pengamanan perbatasan, operasi Alpha Oscar, dan operasi pengamatan udara. Selain itu, pesawat tempur latih ini menjadi tempat belajar para penerbang Angkatan Udara.
Sudarno mengatakan Hawk Mk-53 memiliki dua kursi di kokpit yang menjadikannya pesawat latih terbaik. “Kemudi depan dan belakang saling terhubung,” ujar dia. Dalam latihan, instruktur dapat mengetahui jika terjadi kesalahan oleh siswa.
Saat ini, Hawk MK-53 masih dalam pengamanan oleh Skuadron Teknik 042 Adistujipto. Pengamanan yang dilakukan berupa pengambilan bahan peledak di injection seat pesawat. “Agar tidak berbahaya bagi pengunjung, bagian-bagian berbahaya kami amankan dulu,” kata Kepala Bengkel Skuadron, Sandi.
RADITYO KUSWIHATMO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini