Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Hawk MK-53, Koleksi Terbaru Museum Dirgantara

Koleksi pesawat tempur Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala kini bertambah dengan kehadiran Hawk MK-53.

16 Agustus 2015 | 04.25 WIB

Tim akrobatik Jupiter TNI AU pertama kali dibentuk pada tahun 1996, dengan modal 4 buah pesawat Hawk MK-53. Pada tahun 1997 tim JAT tampil perdana, pada HUT TNI ke 57. Namun memasuki tahun 2000, kemampuan pesawat Hawk semakin menurun sehingga atraksi tim
Perbesar
Tim akrobatik Jupiter TNI AU pertama kali dibentuk pada tahun 1996, dengan modal 4 buah pesawat Hawk MK-53. Pada tahun 1997 tim JAT tampil perdana, pada HUT TNI ke 57. Namun memasuki tahun 2000, kemampuan pesawat Hawk semakin menurun sehingga atraksi tim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO , Yogyakarta: Koleksi pesawat tempur Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala kini bertambah dengan kehadiran Hawk MK-53. Pesawat tempur yang dioperasikan sejak 1980 buatan British Aerospace ini memasuki purnatugas pada Maret lalu. Posisinya kini digantikan pesawat tempur jenis baru, T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan.

Kepala Museum Dirgantara Kolonel Sus Sudarno mengatakan Hawk MK-53 menjadi koleksi ke-43 museum. Pesawat tempur yang sebelumnya dioperasikan Skuadron 15 Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Madiun, diterbangkan langsung dari pangkalannya ke Yogyakarta, Maret lalu. “Tapi baru ditarik ke museum pada bulan ini,” ujar dia, Rabu lalu.

Menurut Sudarno, selama menjadi alat utama sistem persenjataan, Hawk MK-53 banyak prestasi.



Bersama tim aerobatik, Jupiter, pesawat tempur ini ikut dalam kegiatan penerbangan nasional dan internasional.

Hawk MK-53 juga pernah dilibatkan dalam berbagai operasi militer, seperti operasi pengamanan pulau terluar, operasi pengamanan perbatasan, operasi Alpha Oscar, dan operasi pengamatan udara. Selain itu, pesawat tempur latih ini menjadi tempat belajar para penerbang Angkatan Udara.

Sudarno mengatakan Hawk Mk-53 memiliki dua kursi di kokpit yang menjadikannya pesawat latih terbaik. “Kemudi depan dan belakang saling terhubung,” ujar dia. Dalam latihan, instruktur dapat mengetahui jika terjadi kesalahan oleh siswa.

Saat ini, Hawk MK-53 masih dalam pengamanan oleh Skuadron Teknik 042 Adistujipto. Pengamanan yang dilakukan berupa pengambilan bahan peledak di injection seat pesawat. “Agar tidak berbahaya bagi pengunjung, bagian-bagian berbahaya kami amankan dulu,” kata Kepala Bengkel Skuadron, Sandi.

RADITYO KUSWIHATMO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kodrat Setiawan

Kodrat Setiawan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus