Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Ini Cara Pelatih PS TNI Mendidik Prajurit Bertanding Bola

Pemain PS TNI kalau jatuh paling lama dalam hitungan 3 detik harus bangun.

4 Februari 2016 | 23.12 WIB

Pelatih PS TNI, Suharto usai mendampingi skuad asuhannya latihan di Lapangan Gelora Tri Sakti, Kuta, Bali, 2 Februari 2016. TEMPO/Bram Setiawan
Perbesar
Pelatih PS TNI, Suharto usai mendampingi skuad asuhannya latihan di Lapangan Gelora Tri Sakti, Kuta, Bali, 2 Februari 2016. TEMPO/Bram Setiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Gianyar - Sejak tampil di Piala Jenderal Sudirman, kehadiran PS TNI menarik perhatian publik. Permainan yang pentang menyerah dan penuh kedisiplinan menjadi ciri khas tim yang sebagian pemainnya tentara.

Pelatih PS TNI Suharto mengungkapkan ciri khas permainan timnya adalah sportivitas dan semangat prajurit lapangan hijau yang haus kemenangan.

“Kalau jatuh, jangankan satu menit paling lama dalam hitungan 3 detik saja harus bangun. Dan, jangan sampai ada niat mencederai lawan, itu tidak boleh. Itu jadi pedoman kami,” kata Suharto di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis, 4 Februari 2016.

Ia selalu menekankan kepada seluruh pemain asuhannya untuk bermain apa adanya. Tentunya, kata dia, bermain apa adanya adalah bentuk sportivitas yang dirindukan seluruh pecinta sepak bola.

“Diving tidak kami benarkan, bermain mencurangi lawan, saya tidak suka itu. Dan saya juga melarang ketika sudah menang lalu mengulur-ulur waktu,” ujarnya.

Suharto juga selalu menekankan untuk tidak memprotes keputusan wasit. Menurut dia, protes terhadap wasit justru bisa menjadi pemicu turunnya performa pemain saat pertandingan.

“Saya tanamkan hanya kapten yang boleh menanyakan permasalahan. Sangat fatal melakukan protes karena hati yang tidak senang biasanya bisa menurukan mental pemain. Dan, akhirnya malah bisa bermain lebih kasar lagi,” tuturnya.

Pelajaran penting yang lain yang penting diterapkan di lapangan, menurut Suharto, adalah mental pemenang. Ia menjelaskan tekad untuk menang bukan hanya saja saat pertandingan, tapi juga saat latihan.

“Menang itu bukan dalam jumlah gol saja. Tetapi dalam memperebutkan bola juga harus menang, dan harus rapih. Ini supaya jiwa menang terus tertanam,” katanya.

Ia menegaskan pola permainan PS TNI yang diterapkannya untuk pemainnya bukan hal baru. “Ini bukan penerapan pola baru bagi PS TNI, tapi ya memang seperti itu karakter PSMS Medan yang juga PS TNI,” tambahnya.

BRAM SETIAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rina Widiastuti

Rina Widiastuti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus