Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Inilah 4 Ciri-ciri Anak Mengalami Bullying

Penting untuk mengenali seorang anak yang menjadi korban bullying berdasarkan pengamatan.

21 November 2022 | 16.31 WIB

Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi bullying. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perundungan atau bullying memiliki efek jangka panjang, baik pada korban maupun pelaku. Korban berisiko mengalami harga diri rendah, kecemasan atau ketakutan akibat diintimidasi. Dalam kasus ekstrim, korban melakukan bunuh diri untuk menghindari pelecehan terus-menerus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Prestasi akademis korban juga dapat terpengaruh secara negatif. Di sisi lain, anak-anak yang menindas anak lain lebih mungkin terlibat dalam sistem peradilan pidana sejak usia dini. Mereka juga berisiko terlibat dalam penggunaan obat-obatan terlarang dan perilaku anti-sosial lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banyak korban intimidasi yang begitu takut terhadap pelaku intimidasi sehingga mereka menderita dalam diam. Jadi, penting untuk mengenali seorang anak yang menjadi korban dan bertindak berdasarkan pengamatan.

Dilansir dari Brighthubeducation, berikut ciri-ciri anak mengalami bullying:

1. Tanda Fisik

Ciri yang paling jelas adalah korban didorong atau dipukul dan tidak dapat membela dirinya sendiri. Jenis intimidasi fisik biasanya paling mudah dikenali, tetapi seringkali terjadi ketika tidak ada orang dewasa di dekatnya.

Itulah mengapa penting untuk mencari tanda lain dari viktimisasi, yaitu pakaian robek atau benjolan dan memar yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah. Jika sering memperhatikan tanda-tanda ini, inilah saatnya untuk turun tangan dan melakukan sesuatu.

2. Gejala Emosi

Jika memperhatikan seorang anak yang terus-menerus diejek dan diejek, anak itu adalah korban perundungan. Tidak ada yang suka diolok-olok dan itu bisa sangat merugikan anak-anak.

3. Gejala Sosial

Sering kali korban bullying seolah tidak punya teman. Jika melihat seorang anak di kelas yang tampak tidak memiliki teman, perhatikan baik-baik. Mereka mungkin menarik diri karena takut, terintimidasi, dan rendah diri akibat diintimidasi.

Korban bully sering terlihat cemas dan tidak percaya diri. Mereka mungkin kesulitan berbicara di kelas. Tentu saja, ini adalah karakteristik yang dimiliki banyak anak pemalu. Jadi penting untuk waspada dan jeli agar dapat melihat masalah yang sebenarnya tidak tampak.

4. Masalah Akademik

Terkadang, anak-anak yang baru saja menjadi korban bullying menunjukkan penurunan nilai di sekolahnya. Seperti rasa tidak aman, penurunan nilai yang tiba-tiba tidak berarti anak diintimidasi, tetapi itu adalah tanda peringatan yang harus diwaspadai.

MALINI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus