Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Isu ISIS Marawi Masuk ke Sulawesi, Polda: Sangihe dan Talaud Aman

Polda Sulawesi Utara menampik isu yang beredar bahwa kepulauan terluar di Kabupaten Sangihe dan Talaud telah dimasuki kelompok militan dari Marawi.

7 Juni 2017 | 20.01 WIB

Asap mengepul di belakang sebuah masjid di lingkungan perumahan di Kota Marawi karena pertempuran antara tentara pemerintah dan kelompok militan Maute, di Filipina selatan, 28 Mei 2017. Reuters/Erik De Castro
Perbesar
Asap mengepul di belakang sebuah masjid di lingkungan perumahan di Kota Marawi karena pertempuran antara tentara pemerintah dan kelompok militan Maute, di Filipina selatan, 28 Mei 2017. Reuters/Erik De Castro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Manado - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara membantah adanya penetapan status siaga 1 terkait masuknya para kombatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari Marawi, Filipina Selatan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Utara Komisaris Besar Ibrahim Tompo juga menampik isu yang beredar bahwa kepulauan terluar di Sulawesi Utara: Pulau Marore yang ada di Kabupaten Talaud maupun sejumlah pulau di Sangihe telah dimasuki kelompok militan dari Marawi. Sangihe dan Talaud merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan dengan Filipina.

Baca: Militer Filipina Serbu ISIS di Marawi, Polri: Perketat Perbatasan

"Justru saat ini di Sangihe dan Talaud (2 kabupaten perbatasan Filipina), situasinya aman dan terkendali, dan sekali lagi tidak ada ISIS yang masuk," tutur Ibrahim Tompo, Rabu, 7 Juni 2017.

Menurut Ibrahim kondisi siaga yang dimaksudkan adalah mengantisipasi timbulnya kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat terkait isu gerakan radikalisme, baik dalam negeri maupun luar negeri. "Kita jaga agar tidak ada masyarakat saling tuding yang justru akibatnya lain," kata Ibrahim.

Simak: Yoki Diduga Ikut Serbu Marawi, Eni Yakin Anaknya Bukan Teroris

Polda Sulawesi Utara menggelar operasi mandiri kewilayahan dengan menggunakan sandi Aman Nusa 3. Polda juga meningkatkan pengamanan markas komando dan kegiatan patroli di seluruh wilayah baik udara, air, maupun darat.

"Ada juga giat sambang desa atau pembinaan masyarakat termasuk nelayan. Kita juga lakukan deteksi dini dan penggalangan informasi dan terus melakukan pemantauan kegiatan ormas oleh intelijen, serta lakukan koordinasi dengan Densus untuk memantau gerakan rawan radikalisme," ujar Ibrahim.

Lihat: 17 WNI Berhasil Dievakuasi dari Marawi ke Davao

Menurut Ibrahim seluruh kegiatan patroli baik di air, darat, dan udara dilakukan dengan senjata penuh. Selain dilakukan oleh Polres Sangihe dan Talaud, juga di back up oleh Polda Sulawesi Utara yang telah mengirimkan personel tambahan.

"Kami setiap hari lakukan pengecekan aktivitas masyarakat terutama perahu nelayan yang melintas di perairan perbatasan," kata Ibrahim.

ISA ANSHAR JUSUF

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kukuh S. Wibowo

Kukuh S. Wibowo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus