Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Komite Buku Nasional Laura Bangun Prinsloo mengatakan untuk daftar menjadi Unesco World Book Capital City harus melewati tahap administrasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tahapan administrasi adalah dengan mengisi formulir aplikasi secara online, yaitu menjawab sejumlah pertanyaan secara tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Aplikasinya akan dibuka tahun ini bulan Oktober sampai bulan April, mungkin Mei diumumkan untuk 2022," kata Laura di Perpustakaan Nasional, Jakarta pada Selasa, 3 September 2019.
Dalam mengisi formulir aplikasi tersebut terdapat tantangan yang harus diperhatikan karena kata yang digunakan saat menjawab dibatasi. Laura juga berdiskusi dengan negara yang sebelumnya pernah menjadi Unesco World Book Capital City 2013 yaitu Bangkok.
"Dari pengalaman mereka formulir aplikasi memang ringkas dan padat, ada maksimal kata disetiap pertanyaan sehingga harus fokus dengan tujuan," kata Laura.
Untuk menjadi Unesco World Book Capital City, dalam mengisi formulir aplikasi harus menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan dan kedepannya apa saja yang akan dilakukan.
Laura yakin bahwa Jakarta memiliki modal kuat untuk maju. Hal ini diperkuat dengan adanya 299 perpustakaan, 148 forum taman baca masyarakat dan forum internasional lainnya.
"Jakarta harus semakin aktif dalam memperkuat identitas Jakarta sebagai kota budaya, literasi, dan pariwisata," kata Laura.
Diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat bekerjasama dimulai dari rumah untuk melakukan tradisi membaca sejak dini. "Membaca akan memicu imajinasi dan imajinasi membuat kita untuk berpikir," kata Laura.
MARVELA