Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Jumlah Penduduk India Tahun Depan Kalahkan China

Jumlah pendudukan India akan melampaui China sekaligus menjadi negara terpadat di dunia pada 2023. Populasi Indonesia naik 1,8 juta tahun lalu

12 Juli 2022 | 19.15 WIB

Penduduk setempat bersama sejumlah janda Hindu, yang pernah dilarang untuk berpartisipasi, membuang kelopak bunga dan bubuk pewarna saat berlangsungnya Festival Holi di kuil Gopinath di Vrindavan, 180 kilometer (112 mil) selatan-timur dari New Delhi, India, 9 Maret 2017. AP Photo
Perbesar
Penduduk setempat bersama sejumlah janda Hindu, yang pernah dilarang untuk berpartisipasi, membuang kelopak bunga dan bubuk pewarna saat berlangsungnya Festival Holi di kuil Gopinath di Vrindavan, 180 kilometer (112 mil) selatan-timur dari New Delhi, India, 9 Maret 2017. AP Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pendudukan India akan melampaui China sekaligus menjadi negara terpadat di dunia pada 2023, dengan masing-masing menghitung lebih dari 1,4 miliar penduduk tahun ini, demikian laporan PBB yang diluncurkan Senin, 11 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

PBB memperingatkan bahwa penambahan jumlah penduduk yang tinggi bisa mengurangi pertumbuhan ekonomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Populasi dunia, diperkirakan mencapai 8 miliar pada 15 November tahun ini, dapat tumbuh menjadi 8,5 miliar pada 2030, dan 10,4 miliar pada 2100, karena laju kematian melambat, kata laporan yang dirilis pada Hari Populasi Dunia.

Populasi India 1,21 miliar pada 2011, menurut sensus domestik yang dilakukan sekali dalam satu dekade. Pemerintah telah menunda sensus penduduk tahun 2021 karena pandemi Covid-19.

Populasi dunia tumbuh pada laju paling lambat sejak 1950, setelah turun di bawah 1% pada 2020.

Pada 2021, rata-rata angka fertilitas penduduk dunia mencapai 2,3 kelahiran per wanita seumur hidup, setelah turun dari sekitar 5 kelahiran pada 1950. Kesuburan global diproyeksikan menurun menjadi 2,1 kelahiran per wanita pada 2050.

"Ini adalah kesempatan untuk merayakan keragaman kita, mengakui kemanusiaan kita bersama, dan mengagumi kemajuan dalam kesehatan yang telah memperpanjang rentang hidup dan secara dramatis mengurangi angka kematian ibu dan anak," kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam sebuah pernyataan.

Namun, pertumbuhan populasi adalah pengingat tanggung jawab bersama untuk merawat planet ini dan untuk "merefleksikan di mana kita masih gagal memenuhi komitmen kita satu sama lain," katanya.

Mengacu pada laporan Organisasi Kesehatan Dunia sebelumnya yang memperkirakan sekitar 14,9 juta kematian terkait pandemi Covid-19 antara Januari 2020 dan Desember 2021, laporan PBB mengatakan harapan hidup global turun menjadi 71 tahun pada 2021 dari 72,8 tahun pada 2019, sebagian besar. karena pandemi.

PBB mengatakan lebih dari setengah proyeksi peningkatan populasi global hingga 2050 akan terkonsentrasi di delapan negara - Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Tanzania.

Negara-negara Afrika sub-Sahara diperkirakan akan menyumbang lebih dari setengah peningkatan yang diantisipasi hingga 2050.

Namun, jumlah penduduk 61 negara diproyeksikan menurun sebesar 1% atau lebih antara 2022 dan 2050, didorong oleh penurunan kesuburan. Jumlah penduduk Indonesia pada 2020 sebanyak 271,86 juta naik menjadi 273,75 juta tahun lalu.

Reuters

Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus