Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kabur ke Libanon, Carlos Ghosn Buronan Jepang Paling Terkenal

Perusahaan keamanan disebut membantu Carlos Ghosn kabur ke Libanon menggunakan paspor Prancis.

3 Januari 2020 | 09.22 WIB

CEO Nissan Motor Co., Carlos Ghosn berpose dengan mobil baru elektronik 'Leaf' saat membuka acara perusahaan baru dari kantor pusat di Yokohama, Jepang, Minggu (2/8). AP Photo/Itsuo Inouye
Perbesar
CEO Nissan Motor Co., Carlos Ghosn berpose dengan mobil baru elektronik 'Leaf' saat membuka acara perusahaan baru dari kantor pusat di Yokohama, Jepang, Minggu (2/8). AP Photo/Itsuo Inouye

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn, melarikan diri ke Libanon pada 31 Desember 2019. Ghosn disebut kabur dari pengadilan Tokyo dengan penjagaan super ketat menggunakan pesawat jet pribadi.

Stasiun televisi Jepang, NHK, seperti dikutip dari China Daily, menyebut bahwa Ghosn tiba di Libanon menggunakan paspor Prancis. Lantas bagaimana Ghosn masih bisa memegang paspor miliknya saat berhadapan dengan kasus hukum di Tokyo?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pemerintah Jepang rupanya mengizinkan Ghosn untuk membawa paspor (Prancis) saat ia bebas dari penjara dengan jaminan, NHK melaporkan pada Kamis, 2 Januari 2020, tentang bagaimana ia berhasil melarikan diri secara dramatis ke Libanon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NHK mengatakan dalam sebuah laporan bahwa jaksa pada hari Kamis menggerebek kediaman mantan kepala Nissan Motor Co dan Renault itu di Tokyo.

Ghosn juga disebut saat ini telah menjadi buron Jepang yang paling terkenal setelah ia melarikan diri ke Libanon. Ia mengklaim telah menghadapi sistem peradilan "curang" di Tokyo.

Ghosn selama ini memiliki tiga kewarganegaraan, yakni Prancis, Libanon, dan Brasil. Ia disebut telah merencanakan untuk melarikan diri sejak tiga bulan lalu. Sebuah perusahaan keamanan disebut terlibat membantu Ghosn keluar dari Tokyo.

Ghosn pertama kali ditangkap di Tokyo pada November 2018 dan menghadapi empat dakwaan - yang ia bantah - termasuk menyembunyikan pendapatan dan memperkaya dirinya sendiri melalui pembayaran ke dealer mobil di Timur Tengah.

Pihak berwenang Jepang belum secara resmi mengomentari kaburnya Ghosn. Kantor-kantor pemerintah tutup minggu ini untuk liburan Tahun Baru.

Para pejabat di Libanon juga mengatakan Ghosn memasuki negara itu dengan paspor Prancis. Tetapi salah satu pengacara Ghosn di Jepang mengatakan, para pengacara masih memiliki tiga paspor Ghosn - Prancis, Lebanon dan Brasil - di bawah persyaratan jaminan.

Ghosn telah mengeluarkan paspor Prancis yang masih tersisa, kata NHK, mengutip sumber yang tidak dikenal, dan membawanya dalam beberapa bulan sebelum keberangkatannya.

"Ghosn telah diwajibkan untuk membawa paspor dengannya sejak Mei, tanpa menjelaskan alasannya," sebut NHK. Permintaan ini kemungkinan karena orang asing di Jepang harus membawa kartu identitas atau paspor yang dikeluarkan pemerintah setiap saat.

“Pengacaranya mengajukan permohonan agar ketentuan jaminannya diubah sehingga ia bisa membawa paspor,” kata NHK. “Paspor cadangan disimpan dan dipegang oleh pengacaranya."

Pada Rabu, 1 Januari 2020, Carlos Ghosn dilaporkan bertemu dengan Presiden Libanon Michel Aoun dan mengucapkan terima kasih kepada presiden atas dukungan yang diberikan kepadanya saat dia dalam tahanan.

Seorang pengacara untuk Carlos Ghosn mengatakan dia akan mengadakan konferensi pers pada 8 Januari 2020. Sumber yang dekat dengannya mengatakan dia tidak mau berbagi rincian pelariannya agar tidak membahayakan mereka yang membantunya di Jepang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus