Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kali Item, Anies Meralat: Bukan Pewangi, Tapi Penghilang Bau

Anies Baswedan meralat anak buahnya tentang cara termutakhir yang akan dilakukan untuk mengatasi bau Kali Sentiong Sunter atau Kali Item.

29 Juli 2018 | 07.25 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi sambutan dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi sambutan dalam acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan larutan yang akan dituang ke Kali Sentiong Sunter bukan pewangi. Menurut Anies Baswedan, larutan tersebut merupakan penetralisir bau dari kali yang karena warna airnya lebih dikenal sebagai Kali Item itu.

Baca:
Demi Kenyamanan Atlet Asian Games, Kali Item Disemprot Pewangi
Semprot Pewangi ke Kali Item, Apa Kata Petugas di Lokasi?

“Tidak menyemprotkan pewangi, tapi penghilang bau. Itu beda,” kata Anies di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu 28 Juli 2018.

Pemerintah DKI Jakarta akan mencoba metode baru menanggulangi masalah bau dari kali yang mengalir di sekitar Wisma Atlet Kemayoran tersebut. Masalah ini telah menjadi sorotan media internasional karena bau berpotensi mengganggu para atlet Asian Games 2018.

Metode baru mencampurkan larutan pewangi disebutkan Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan Jumat 27 Juli 2018. Teguh mengatakan, cara itu diadopsi dari tim ahli yang telah dipresentasikan kepada Pemerintah DKI Jakarta.

Teguh belum mengungkapkan jenis cairan atau larutan yang akan digunakan dan berapa volume yang dibutuhkan. Namun lokasi telah dipilih untuk pencampuran itu yakni sepanjang Jembatan Marto yang telah dipasangi kain waring hitam. “Kami fokus di situ dulu, sepanjang 700 meter,” kata Teguh.

Baca juga:
Masalah Kali Item, DKI Banjir Tawaran Produk Penjernih Air

Sebelumnya, DKI telah menggunakan teknologi nano bubble untuk mengurangi bau dan menjernihkan air. Sayangnya, kata Teguh, alat yang tersedia tak cukup untuk semua debit air di Kali Item.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

DKI disebutkannya hanya memiliki satu alat, sedang yang dibutuhkan di Kali Item sebanyak delapan alat. Harga total alat mencapai miliaran rupiah. "Ini kan masih dalam proses pengenalan alat," ujar Teguh.

Belakangan setelahnya Pemda DKI memasang kain waring hitam untuk menutup Kali Item. Cara ini mengundang kontroversi luas.


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus