Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kalut Jambore Dunia di Korea Selatan

Jambore Dunia yang berlangsung di Saemangeum, Korea Selatan, berjalan dengan kusut karena sejumlah kendala: gelobang panas, topan hingga pelecehan

8 Agustus 2023 | 15.02 WIB

Seorang warga mengambil gambar lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 4 Agustus 2023. REUTERS/Kim Hong-Ji
Perbesar
Seorang warga mengambil gambar lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 4 Agustus 2023. REUTERS/Kim Hong-Ji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Jambore Pramuka Dunia yang berlangsung di Saemangeum, Korea Selatan, berjalan dengan kusut. Direncanakan berjalan sampai Sabtu, 12 Agustus 2023, agenda jambore dunia itu rusak setidaknya oleh dua kendala, yakni cuaca ekstrem dan ancaman topan yang mendekat ke wilayah itu - selain insiden pelecehan seksual yang juga mendapat perhatian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari 100 tahun Jambore Pramuka Dunia, kami harus menghadapi tantangan yang begitu kompleks," kata Ahmad Alhendawi, Sekretaris Jenderal Organisasi Gerakan Pramuka Dunia seperti dilansir Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Topan Khanun diperkirakan akan melanda wilayah selatan Korea Selatan pada Kamis, 10 Agustus 2023, menurut perkiraan cuaca. Badai serupa telah mendatangkan malapetaka di Jepang selatan.

Pemerintah Korea Selatan pada Selasa, 8 Agustus 2023, mulai mengevakuasi ribuan remaja anggota Pramuka peserta Jambore Dunia dari tempat perkemahan di barat daya negara itu ke daerah yang lebih aman terutama di sekitar ibu kota.

Lebih dari 1.000 bus dikerahkan untuk memindahkan 36.000 pramuka yang tersisa di perkemahan dari lebih dari 150 negara, termasuk Indonesia. Peserta asal Indonesia yang berpartisipasi di Jambore Pramuka Dunia mulai dipindahkan ke asrama Universitas Wonkwang, pada Selasa pagi waktu setempat, 8 Agustus 2023.

Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto meneruskan pesan rencana evakuasi kontingen RI di Jambore Pramuka Dunia itu di grup perpesanan. Berthold Sinaulan, wakil kepala Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, kepada Tempo memastikan ini.

Asrama Universitas Wonkwang berjarak sekitar 55 kilometer dari Saemangeum, tepatnya di Provinsi Jeolla Utara, bukan ke pusat kota Seoul. Berthold menyebut perjalanan ke kampus sekitar 1 jam 45 menit berkendara dari area perkemahan.

Ada 1.600 kamar tidur yang cukup untuk 1.569 anggota kontingen Indonesia. Sebagian dari kontingen RI sudah keluar perkemahan, namun sebagian masih tunggu jadwal, kata Berthold menambahkan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Senin memerintahkan tim tanggap darurat untuk menerapkan rencana terbaru tanpa kesalahan. Delapan kota dan provinsi termasuk Seoul dan Provinsi Gyeonggi menjadi tuan rumah bagi pramuka selama sisa masa tinggal mereka di Korea Selatan.

"Sebanyak 4.000 peserta akan tetap berada di Provinsi Jeolla Utara di mana perkemahan itu berada," menurut kantor berita Yonhap.

Evakuasi yang dimulai hari ini merupakan pukulan teranyar bagi acara Jambore Dunia itu, setelah ratusan orang jatuh sakit akibat gelombang panas dan di tengah meningkatnya keluhan dari orang tua atas organisasinya. Cuaca buruk sempat mendorong penarikan kontingen pramuka Amerika Serikat dan Inggris sebelumnya.

Kepala Pusat Informasi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adi Pamungkas, saat dihubungi Tempo pada Senin, 7 Agustus 2023, menyebut peserta Indonesia yang terdampak langsung oleh cuaca panas tidak sampai 10 orang, tetapi ada yang kakinya terkilir dan terkena penyakit lain. Namun kondisi mereka saat ini sudah baik.

Menteri kesetaraan gender Kim Hyun-sook, yang departemennya menjalankan acara tersebut, bersikeras bahwa acara tersebut akan dilanjutkan, dengan program alternatif dan pertunjukan K-pop.

Dugaan Pelecehan Seksual

Peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan. REUTERS

Sejumlah peserta dan pemimpin regu dari Korea Selatan meninggalkan Jambore Pramuka Dunia di Saemangeum lebih awal pada akhir pekan kemarin. 

Asosiasi Pramuka Provinsi Jeolla Utara, yang memiliki 80 peserta di jambore termasuk 72 remaja, mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari kamp, setelah “seorang pemimpin pramuka Thailand datang ke kamar mandi wanita pada Rabu”. Dia mengatakan ada sekitar 100 saksi atas apa yang terjadi. 

Berthold Sinaulan, Wakil Kepala Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, memastikan tidak ada kontingen dari Indonesia yang menjadi korban pelecehan seksual.

Melalui pesan singkat kepada Tempo pada Senin, 7 Agustus 2023, ia mengatakan, pihaknya selalu mengawasi dan mendampingi seluruh peserta Indonesia sebaik mungkin, sehingga tidak terjadi pelecehan dalam bentuk apa pun.

Menurutnya anak-anak dilarang berkeliaran sendiri di acara Jambore Dunia, terutama di tempat sepi dan pada malam hari. Ia menambahkan, pramuka RI juga memberlakukan sistem kawan. Yang berarti, kalau pergi mandi atau ke kamar kecil, misalnya, minimal berdua, tidak boleh sendiri.

Pemimpin pramuka Thailand diberi "peringatan sederhana" oleh panitia Jambore Dunia, kata pejabat pramuka Korea, menambahkan bahwa asosiasinya telah melaporkan kasus tersebut ke polisi setempat.

“Keseriusan kasus ini diakui (oleh polisi) dan dipindahkan ke Unit Investigasi Wanita dan Pemuda Badan Kepolisian Jeonbuk,” katanya pada konferensi pers di pusat pers jambore di perkemahan.

Pemimpin mengkritik panitia jambore, mengklaim bahwa mereka tidak mengambil tindakan untuk melindungi para korban atau memisahkan mereka dari pemimpin pramuka yang dituduh.

“Para pramuka mengatakan mereka takut dan tidak ingin tetap berada di perkemahan jambore,” kata pejabat tersebut.

DANIEL A. FAJRI, REUTERS

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus