Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta - Kebakaran yang melanda salah satu gedung di Badan Pengawas Obat dan Makanan pada Ahad malam kemarin dipastikan tidak akan mengganggu jalannya pelayanan di lembaga tersebut.
Manajemen memastikan kebakaran hanya terjadi di satu ruangan saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kerusakan terjadi di 1 ruangan dan tidak mengganggu fungsi pelayanan di Badan POM," bunyi siaran pers BPOM di laman resmi mereka, www.pom.go.id, pada Senin, 19 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam siaran pers tersebut, manajemen membenarkan bahwa api muncul saat pihaknya sedang melakukan peremajaan panel listrik. Saat ini pihak kepolisian tengah menyelidiki lebih lanjut soal penyebab kebakaran itu.
Kebakaran di Gedung BPOM terjadi pada pukul 21.30. Dari hasil penyelidikan awal, api diketahui pertama kali berkobar di lantai satu gedung atau tepatnya di ruang standarisasi obat dan prekursor dan zat adiktif.
Dari hasil penyelidikan sementara, kebakaran diduga terjadi akibat hubungan arus pendek listrik alias korsleting.
Apa lagi saat itu memang sedang ada pekerjaan peremajaan instalasi listrik di Gedung Lorong F Timur dan F Barat.
Kasudin Damkar Jakarta Pusat Asril Rizal menjelaskan, menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, api muncul saat petugas menaikkan MCB dan disusul ledakan. Petugas keamanan BPOM kemudian ingin melakukan pemadaman namun kesulitan, karena asap yang ditimbulkan pekat.
Asril mengatakan pihaknya mengerahkan 17 unit mobil pemadam. Selain itu sebanyak 75 personel dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah. Api akhirnya bisa pada pada pukul 00.42 dini hari.
"Kerugian ditaksir Rp 600 juta dengan luas area 8x25 meter atau 200 meter persegi," kata Asril ihwal kebakaran tersebut.
M JULNIS FIRMANSYAH