Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kebun Binatang Terburuk Dunia Ada di Sini, Begini Nasibnya

Ini tampak dari kandang-kandang satwa yang tidak lagi menyediakan makanan dan air yang cukup.

30 Juli 2015 | 15.37 WIB

caradvice.com.au
Perbesar
caradvice.com.au

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bengkulu - Investigator senior dari Kelompok Pencinta Satwa Indonesia atau Indonesian Friends of the Animals (IFOTA), Marison Guciano, mengklaim kebun binatang terburuk di dunia berada di Bengkulu. Ia meminta kebun binatang tersebut segera ditutup karena kondisinya buruk.

"Melihat kondisinya, kami yakin sudah banyak binatang yang mati karena tidak terurus. Kami meminta BKSDA (Badan Konservasi Sumber daya Alam) Bengkulu membantu satwa-satwa yang menderita ini sebelum mereka mati karena pembiaran dan kelaparan,” kata Marison saat dihubungi Tempo, Kamis, 30 Juli 2015.

Marison mengatakan kondisi Kebun Binatang Taman Remaja Kota Bengkulu sangat memprihatinkan. Hal ini tampak dari kandang-kandang satwa yang tidak lagi menyediakan makanan dan air yang cukup. Belum lagi kandang satwa itu penuh dengan sampah. 

Hal tersebut, kata Marison, membuat keadaan satwa-satwa di sana sangat mengenaskan. "Kandang-kandang yang ada di dalam kebun binatang ini sangat tidak terawat, dan sebagian binatang diikat dengan tali. Bau busuk tercium di mana-mana," ujar Morison.

Ia mencontohkan, ada buaya yang berjuang mendinginkan tubuhnya di tempat berisi air yang sudah tercemar dan sangat dangkal. Dia juga menemukan seekor burung yang terlihat terluka di bagian kepala. Namun tak ada tindakan apa pun dari pengelola kebun binatang itu untuk mengobati luka tersebut.

Pengelola Kebun Binatang Taman Remaja, Yansah, membantah hasil investigasi itu, terutama mengenai sampah yang berserakan. "Saat Lebaran memang banyak sampah, karena banyak pengunjung. Petugas jaga terbatas. Sekarang sampah-sampah tak ada lagi."

Ihwal kandang buaya yang kekurangan air dan dekil, Yansah menyebutkan kondisi itu disebabkan oleh kemarau yang membuat sumur kebun binatang mengalami kekeringan. "Sumur kering. Dua minggu lalu kami meminta bantuan pemadam kebakaran untuk memberi air satwa."

PHESI ESTER JULIKAWATI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bobby Chandra

Bobby Chandra

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus