Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelecehan seksual terhadap seorang pasien wanita yang dilakukan oleh perawat pria di National Hospital, Surabaya, Jawa Timur menarik perhatian publik. Kejadian ini terungkap melalui sebuah video yang viral di internet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam video tersebut, pasien wanita yang duduk di atas bangsal rumah sakit meminta pengakuan perawat yang bernama Junaidi atas perbuatan asusila yang dilakukannya. Meski sempat menyangkalnya, perawat tersebut mengakui perbuatan asusila yang dilakukan karena khilaf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pelecehan seksual terhadap perempuan sering terjadi sehari-hari, namun dianggap masalah ringan. Padahal pelecehan seksual memiliki dampak fisik dan mental pada korban yang bisa bertahan lama. Mengutip The Survivor Alliance, berikut adalah beberapa jenis pelecehan yang sering terjadi dan dianggap masalah dianggap ringan.
#1. Pelecehan seksual secara verbal dan fisik
Menurut Equity Employment Opportunity Commission (EEOC), pelecehan seksual termasuk perbuatan seksual yang tidak diinginkan, permintaan untuk melakukan hal-hal seksual, dan pelecehan secara verbal atau fisik lainnya yang bersifat seksual di tempat kerja atau lingkungan belajar. Biasanya, situasi ini menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat dan menghalangi kerja efektif. Pelecehan seksual tidak terbatas hanya pada lingkungan kerja atau lingkungan belajar, hal itu juga terjadi setiap hari di depan umum.
#2. Diikuti
Menguntit, atau mengikuti seseorang adalah pola pelecehan berulang, dengan memberikan kontak dan perhatian yang tidak diinginkan, atau kontak lain yang membuat orang lain takut atau merasa tidak nyaman. Hal ini termasuk melalui telpon, email, SMS, gambar, atau hadiah yang tidak diinginkan berulang kali. Seseorang mengikuti Anda atau menunggu di lokasi tertentu, atau bahkan sampai memberikan ancaman terhadap Anda, teman atau keluarga termasuk perilaku pelecehan.
#3. Diraba-raba
Diraba-raba secara tidak diinginkan, termasuk menyentuh bagian tubuh orang lain, biasanya bokong, payudara, alat kelamin, atau paha, dengan tangan. Banyak korban diraba-raba di tempat umum, terkadang secara tiba-tiba oleh seorang yang mereka tidak kenali. Namun, tidak hanya dilakukan oleh orang yang tidak dikenali, hal ini dapat dilakukan oleh seorang teman, guru, atau anggota keluarga.