Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesedihan biasanya identik dengan sesuatu yang negatif. Tapi sebenarnya tak semua kesedihan berdampak negatif. Disforia adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dan dihubungkan dengan kesedihan dan perubahan suasana hati, tapi mampu memberi dampak pada pencapaian yang luar biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Filsuf Yunani, Epicurus, dan dramawan besar William Shakespeare menciptakan teori, ideologi, dan tulisan-tulisan berdasarkan tragedi dan nasib buruk. Sayangnya, budaya kita sekarang tidak menghargai kekuatan rasa sedih, bahkan menganggap kesedihan dan depresi sebagai kelainan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apapun pandangan orang soal kesedihan, perasaan tersebut adalah eksistensi terdalam manusia, seperti juga emosi-emosi lainnya. Berikut pendapat psikolog dan ilmuwan otak mengenai peran kesedihan dalam dalam hidup kita, seperti dilansir India Times.
Baca juga:
Putus Cinta Juga Ada Manfaatnya, Jangan Terlalu Sedih ya
5 Kiat Melepaskan Diri dari Perasaan Sedih dan Kecewa
Kiat Mengatasi Sedih karena Putus Cinta
#Membuat kita lebih fokus dan perhatian dalam situasi sulit
Penelitian yang dimuat di Sage Journal mengungkapkan bahwa suasana hati yang agak buruk bisa bekerja sebagai alarm yang memicu gaya berpikir yang spesifik dan lebih teliti. Cara berpikir seperti ini membuat kita membuat kita lebih perhatian dan fokus, sementara kita terbawa keluar dari zona nyaman agar bisa beradaptasi dan bertahan dalam situasi yang menantang di kehidupan sehari-hari.
#Memperbaiki daya ingat
Sebuah penelitian di Journal of Experimental Social Psychology menjelaskan dampak suasana hati yang buruk yang disebabkan cuaca buruk justru membantu orang tersebut dalam mengingat detail dengan lebih baik. Kesedihan juga bisa membuat kita membedakan informasi yang benar dan salah.
#Membuat kita menilai lebih akurat
Suasana hati yang buruk juga mampu membuat kita berpikir jernih dalam menilai seseorang. Sebuah penelitian di Journal of Experimental Social Psychology menyatakan bagaimana penilaian yang sedikit menyedihkan mampu memunculkan penilaian yang lebih akurat karena fakta bahwa penilaian tersebut memproses informasi dengan lebih efisien dan efektif.
#Meningkatkan interaksi dengan orang lain
Karena suasana hati yang berantakan bisa meningkatkan pola pikir dan perhatian, maka dampaknya adalah meningkatkan komunikasi. Orang-orang yang sedang sedih mampu memahami, berasimilasi, dan berkomunikasi dengan lebih baik dengan orang lain.
#Memperbaiki kemampuan membuat keputusan
Suasana hati yang buruk juga bisa membantu orang memberi perhatian lebih besar terhadap norma-norma sosial dan memperlakukan orang lain dengan lebih adil, begitu menurut jurnal Social Cognition. Tak seperti suasana hati yang positif, suasana hati yang negatif justru meningkatkan penolakan terhadap hal-hal yang tidak lazim.
#Menambah motivasi
Tak seperti kebahagiaan, kesedihan mendorong kita untuk berusaha lebih keras dan termotivasi untuk bekerja lebih giat, mengintrospeksi lebih dalam, dan lebih andal dalam menangani pekerjaan. Dampaknya tentu saja hasil kerja yang lebih baik dan evaluasi terhadap situasi yang lebih akurat. Orang-orang dengan suasana hati negatif lebih besar motivasinya dibanding orang yang bahagia.
#Meningkatkan kreativitas
Karena kesedihan mampu meningkatkan empati, cinta kasih, sensibilitas, moralitas, dan keterikatan, maka perasaan ini sejak dulu dianggap sebagai pemicu kreativitas artistik. Adalah filsuf Yunani kuno Aristoteles yang pada abad ke-4 SM menyebutkan, "Semua manusia yang luar biasa dalam filosofi, puisi, seni, dan politik, bahkan Socrates dan Plato, memiliki sisi melankolis, dan beberapa orang memang menderita penyakit melankolis."