Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu sayuran hijau yang dapat dikonsumsi ibu hamil adalah daun kelor. Tanaman yang dikenal dengan nama Moringa oleifera ini banyak terdapat di Indonesia sehingga mudah didapatkan dan murah ditaman sendiri di pekarangan rumah. Daun kelor bentuknya kecil dan berwarna hijau tua serta dapat dikonsumsi sebagai sayuran dengan rasa langu yang khas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hampir seluruh bagian tanaman kelor kerap diolah menjadi obat herbal, terutama bagian daunnya. Daun kelor terbukti mengandung protein, vitamin A (beta-karoten), zat besi, serta berbagai macam asam amino di mana hal ini jarang sekali ditemui pada sayuran. Bahkan di Senegal, Afrika, daun kelor disebut sebagai tanaman ajaib karena memang dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Khasiat ini disebut-sebut datang dari kandungan nutrisi pada daun kelor, terutama zat besi yang bisa mencapai 7 mg per 100 mg berat daunnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, dalam 100 gram daun kelor juga terdapat vitamin C yang setara 7 kali vitamin C yang ada dalam buah jeruk, 4 kali vitamin A dalam wortel, 4 kali kalsium dalam susu, 3 kali kalium dalam pisang, dan 2 kali protein dalam sebutir telur. Kandungan ini membuat daun kelor baik dikonsumsi oleh ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama mengandung.
Berikut ini manfaat daun kelor untuk rahim berdasarkan penelitian sejauh ini
1. Mencegah anemia
Berdasarkan penelitain, ibu hamil yang mengonsumsi suplemen yang mengandung ekstrak daun kelor 1.400 mg per hari dipercaya memiliki kadar hemoglobin yang signifikan dibanding ibu hamil yang tidak melakukan hal yang sama. Hal ini dipercaya dapat membuat ibu hamil memiliki risiko yang lebih kecil untuk terkena anemia. Sementara bila ibu terkena anemia atau kekurangan sel darah merah di dalam tubuh, maka pasokan oksigen dan nutrisi ke janin akan terhambat sehingga bukan tidak mungkin akan mengganggu pertumbuhan janin.
2. Mencegah kerusakan DNA janin
Penelitian lain dari Universitas Hasanudin, Makassar, melaporkan bahwa manfaat daun kelor untuk rahim lainnya datang dari kandungan kolin di dalam tanaman tersebut. Konsumsi kolin yang cukup selama hamil terbukti dapat mencegah terjadinya kerusakan DNA single strand pada janin sehingga bayi akan lahir dengan kondisi kesehatan yang baik.
3. Mencegah komplikasi kehamilan
Makan daun kelor selama hamil juga dapat membantu sang calon ibu memenuhi kebutuhan nutrisinya. Asupan gizi yang baik dan cukup akan meminimalisir kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia dan keterbatasan pertumbuhan rahim (intrauterine growth restriction atau IUGR) yang sama-sama berpotensi membuat janin dilahirkan sebelum waktunya alias prematur.
Penelitian mengungkap bayi yang dilahirkan dari ibu yang sering makan daun kelor tidak memiliki perbedaan berat yang signifikan dibanding bayi yang lahir dari ibu yang jarang makan sayur daun kelor. Anda bisa melanjutkan konsumsi rutin daun kelor setelah melahirkan. Pasalnya, daun ini juga memiliki efek galaktogogue seperti daun katuk alias dapat meningkatkan produksi susu ketika dimakan oleh ibu menyusui dalam beberapa hari.
Pada dasarnya, kondisi setiap ibu hamil berbeda-beda sehingga diet yang harus dijalani setiap ibu yang tengah mengandung juga bisa berbeda. Untuk diet yang aman dan tidak, Anda sangat dianjurkan untuk tetap berkonsultasi dengan bidan atau dokter yang menangani Anda.
Secara umum, manfaat daun kelor untuk rahim membuatnya aman dimakan sesekali sebagai sayur. Hanya saja, pastikan Anda tidak memakan bagian akar, ranting, atau bunganya karena bagian-bagian ini mengandung zat yang dikhawatirkan dapat merangsang kontraksi rahim sehingga Anda rawan mengalami keguguran.