Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim DVI RS Polri kembali mengidentifikasi korban pesawat Lion Air yang jatuh di Tanjung Karawang pada 29 Oktober 2018. Ada tiga hasil terbaru yang menjadikan total korban teridentifikasi kini sebanyak 92 orang dari 189 penumpang dan awak dalam pesawat nahas tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita sebelumnya:
RS Polri Targetkan Terapi Hiperbarik 82 Penyelam Pencari Korban Lion Air
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ketiganya teridentifikasi melalui sampel DNA (deoxyribonucleic acid)," kata Kepala RS Polri Kramatjati Brigadir Jenderal Musyafak, Kamis 15 November 2018.
Ia menuturkan satu jenazah yang teridentifikasi hari ini adalah staf Sekretariat DPRD Bangka Belitung bernama Muhammad Syafi'i, 45 tahun. Sedangkan dua lainnya adalah Maria Ulfah, 36 tahun, pegawai pajak di kantor KPP Pratama Pangkal Pinang, dan Naqiya Azmi, 19 tahun.
Tim DVI, kata Musyafak masih akan terus mengidentifikasi sisa bagian tubuh yang identitasnya belum terungkap. "Kami terus berusaha mengidentifikasi seluruh bagian tubuh yang kami terima," katanya.
Hingga proses pencarian korban dihentikan oleh Basarnas pada Sabtu, 10 November 2018, RS Polri Kramatjati telah menerima 195 kantong jenazah. Dari seluruh kantong jenazah tersebut terkumpul 666 bagian tubuh yang diduga korban pesawat Lion Air.
Musyafak menambahkan, Tim DVI mengalami kesulitan mengidentifikasi bagian tubuh yang semakin membusuk. "Bukan berarti tidak bisa teridentifikasi, tapi waktunya saja lebih memakan waktu."
KOREKSI:
Judul artikel ini telah diralat pada Kamis 15 November 2018, Pukul 18.16 wib, untuk memperbaiki akurasi jumlah korban teridentifikasi seluruhnya. Terima kasih.