Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

KPAI dan UPTD PPA Tangsel Datangi Sekolah Hingga Warung Ibu Gaul Diduga Tempat Perundungan Siswa Binus School Serpong

KPAI bersama dengan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi warung ibu gaul, tempat diduga terjadinya perundungan siswa Binus Serpong.

21 Februari 2024 | 15.37 WIB

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Perbesar
KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bersama Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangerang Selatan mendatangi warung ibu gaul (WIG). Warung tersebut diduga merupakan lokasi terjadinya perundungan terhadap siswa Binus School Serpong oleh teman gengnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Usai ke Binus School Serpong, KPAI bersama UPTD PPA Tangsel kemudian mendatangi lokasi terjadinya perundungan. Komisioner KPAI Dyah Puspitarini mengatakan jika pihaknya mendatangi sekolah untuk memastikan proses penanganan berjalan dengan baik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami memang berkunjung ke sekolah. Kemudian, untuk apa? Kami sekali lagi, memastikan proses ini berjalan lancar, bagaimana kondisi anak-anak yang bersekolah di sana, baik sebagai anak korban atau anak berkonflik dengan hukum, kemudian kami memastikan hak-hak pendidikannya bagaimana," kata Dyah, Rabu 21 Februari 2024. 

Menurut dia, pihak sekolah juga mengklaim jika lokasi kejadian atau warung ibu gaul berjarak jauh dari Binus School Serpong. "Kami ke sini karena mau melihat dan mengonfirmasi informasi yang kami dapatkan. Katanya jauh dari lokasi sekolah ternyata cukup dekat, begitu ya," ujarnya. 

Namun saat ditanya ihwal pemberhentian terhadap siswa yang terlibat, Dyah mengaku belum mengetahui pasti. "Kalau itu mungkin nanti sekolah yang menjelaskan lebih rinci. Karena ini kan proses masih berjalan, termasuk penyelidikan baik anak korban atau anak berkonflik dengan hukum," ujarnya. 

Menurut Dyah, pihaknya juga telah menemui korban perundungan. Dyah mengaku saat ini korban juga dalam kondisi trauma. "Ya jelaslah mas (trauma). Itu kembali ke kemarin, kami sampaikan kepada para teman-teman yang pernah mungkin dipukul, itu rasanya bagaimana? Ya kan?" ujarnya. 

Dyah juga menyarankan pihak sekolah agar bisa kooperatif dalam menyikapi permasalahan ini. Kata Dyah, pihak sekolah harus aktif. "Ya agar sekolah berkoordinasi dan kooperatif ya. Yang terpenting itu kok, kalau cepat kooperatifnya, itu cepat selesai," ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus