Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks kualitas udara Jakarta pada Kamis pagi ini, 19 Oktober 2023, terukur Tidak Sehat. Situs IQAir menempatkan Jakarta ranking 6 kota besar di dunia dengan polusi udara tertinggi per pukul 06.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan hasil pantauan 32 alat atau stasiun yang terpasang, Jakarta disebutkan memiliki indeks sebesar 163 untuk parameter polutan debu halus atau PM2,5. Tertinggi di dunia untuk parameter yang sama adalah Dhaka, Bangladesh, dengan indeks 189.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsentrasi PM2,5 secara rata-rata di udara Jakarta pada pagi ini disebutkan sebesar 79 mikrogram per meter kubik. Ini setara hampir 16 kali lipat nilai ambang yang ditetapkan WHO.
Melihat lebih detil di Jakarta, alat atau stasiun yang memiliki catatan hasil pengukuran terburuk adalah yang terpasang di Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Angka indeksnya tembus kategori Sangat Tidak Sehat, yakni 201.
Sisanya didominasi oleh hasil pengukuran yang tergolong Tidak Sehat atau merah. Hanya beberapa yang mencatatkan kualitas udara oranye atau Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif.
Hasil pengukuran oleh jaringan alat atau stasiun milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada pagi ini juga didominasi kategori Tidak Sehat. Ada lima stasiun terpasang, tiga di antaranya menunjuk angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) lebih dari 100 yakni Bundaran HI, Lubang Buaya, dan Kelapa Gading.
Dua lainnya, yang terpasang di Kebon Jeruk dan Jagakarsa, menunjuk ISPU Sedang. Pengukuran per pukul 05.00 WIB.