Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.

20 Mei 2017 | 02.03 WIB

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Perbesar
Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Tegal - Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017. Ketiga lokalisasi tersebut berada di Kecamatan Suradadi.

Penutupan dilakukan langsung Wakil Bupati Tegal Umi Azizah. Ratusan pekerja seks komersial dikumpulkan di sebuah aula gedung tak jauh dari kwtiga lokalisasi tersebut. Mereka mengenakan seragam merah kuning dan jilbab.

Baca juga: Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

Umi Azizah mengungkapkan, penutupan tempat penjaja seks itu melalui proses yang cukup panjang. Pada 2015, pemerintah berhasil menutup lokalisasi Karang Gondang yang juga berada di Jalur Pantura. "Sejak saat itu, kami berkomitnen untuk menutup semua lokalisasi yang ada di Kabupaten Tegal," kata dia.

Menjelang penutupan tiga lokalisasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tegal melakukan sosialisasi rutin dan pendataan. Pemerintah juga memberikan pelatihan kepada 423 pekerja seks komersil yang ada di lokalisasi tersebut. Selain itu sebagian mereka mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial masing-masing Rp 5,5 juta. "Mereka semua sudah dibekali," ujar dia.

Umi yakin, para PSK yang sudah pergi dari lokalisasi tidak akan kembali lagi. Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah akan mengerahkan Satpol PP dan Kepolisian untuk berjaga di sekitar lokalisasi dalam beberapa bulan ke depan.

Salah seorang PSK, Tiwi, 22 tahun, mengaku beruntung bisa lepas dari pekerjaan tak lazim itu. Dia menyatakan akan berhenti total dan pulang ke rumah orang tuanya di Cilacap. "Ya usaha apa saja," kata PSK asal Lokalisasi Peleman itu

Hal serupa juga disampaikan PSK lainnya Ani, 45 tahun. Dia akan pulang kembali bersama keluarganya di Boyolali, Jawa Tengah. Namun, dia mengungkapkan tidak semua PSK di Lokalisasi Peleman itu mau beralih profesi. "Banyak yang enggak mau. Ada juga yang diteror sama mami maminya," kata dia.

Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS dan KPO) Kemensos RI Sonny W. Manalu, mengklaim dalam kurun waktu tiga tahun, kementerian berhasil mendukung penutupan lokalisasi sebanyak 115 tempat dari 168 lokalisasi yang ada di Indonesia. "Yang di Tegal ini termasuk yang ke 115," kata dia. Pihaknya menargetkan pada 2019 Indonesia bebas dari tempat prostutusi.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kodrat Setiawan

Kodrat Setiawan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus