Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Mau Beli Mobil Bekas, Ini Langkah Praktis Periksa Kondisi Ban Mobil

Ban mobil bekas yang melewati batas sebaiknya segera diganti karena akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan yang tidak maksimal dan berbahaya.

9 September 2020 | 13.16 WIB

Mobil bekas Suzuki Ertiga dan Datsus Go Plus di Dealer Mega Motor yang belum laku, 13 Juli 2020. (Dok Pribadi / Joko Marianto alias Joko Cijantung)
Perbesar
Mobil bekas Suzuki Ertiga dan Datsus Go Plus di Dealer Mega Motor yang belum laku, 13 Juli 2020. (Dok Pribadi / Joko Marianto alias Joko Cijantung)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tren pembelian kendaraan di masa pandemi Covid-19 mengarah ke mobil bekas. Maka mesti dipilah dan dipilih dengan penuh kewaspadaan, terutama terhadap sejumlah komponen penting seperti ban mobil.

Pembeli mobil bekas perlu lebih berhati-hati. Dimulai dengan memilih dealer yang tepat dan memeriksa seluruh komponen kendaraan secara menyeluruh dan melakukan uji coba.

"Ban satu-satunya komponen yang bersinggungan langsung dengan aspal dan perlu bekerja keras dalam perjalanan. Ban dengan kondisi yang tidak prima dapat berakibat buruk," kata President Director Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin melalui siaran pers hari ini, Rabu, 9 September 2020, seperti dikutip Bisnis.com.

Yoonsoo Shin memberikan kiat untuk memastikan kondisi ban mobil. Ada tiga aspek penting pada ban saat akan membeli mobil bekas.

Pertama, perhatikan orisinalitas keempat ban mobil bekas yang akan dibeli, termasuk kelayakan ban cadangan. Pahami spesifikasi tiap ban dan pastikan riwayat penggantian ban sebelumnya.

Jika menemukan bahwa ban mobil sudah pernah diganti, periksa pula apakah keempat ban sudah menggunakan ukuran yang sesuai.

Jika ingin mengganti ban baru dengan ukuran yang lebih besar perlu memperhatikan ukuran diameter keseluruhan baik pelek dan ban harus tetap sama dengan ukuran ban mobil yang sebelumnya agar tidak mengacaukan speedometer dan pastikan load index yang tetap mengacu pada rekomendasi produsen mobil.

Untuk menentukan pengukuran yang tepat saat melakukan upsizing ban dapat menggunakan kalkulator ban atau menanyakan pada dealer ban terdekat.

Pada umumnya, keempat ban mobil sangat dianjurkan tidak memiliki spesifikasi yang berbeda, apabila ingin diganti maka harus diganti secara bersamaan.

Meski begitu masih memungkinkan apabila hanya dua ban yang diganti, asalkan ban yang baru harus dipasang di roda belakang.

Jika hanya satu ban yang diganti, maka dapat menyebabkan ketidakseimbangan yang berdampak pada kualitas traksi yang kurang kuat sehingga berdampak pada kinerja kendaraan.

Kedua, pastikan keausan tapak ban masih berada di ambang batas minimal yang bertanda TWI (Tread Wear Indicator), yaitu setebal 1.6 mm dari permukaan dasar tapak ban. Selain itu, lihat dan bandingkan kilometer atau odometer yang telah ditempuh oleh mobil bekas itu dengan batas keausan ban itu sendiri.

Ban mobil bekas yang melewati batas sebaiknya segera diganti karena akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan yang tidak maksimal dan bahaya lebih lanjut seperti ban meletus atau bocor.

Ketiga, periksa tekanan angin pada ban mobil bekas. Memastikan tekanan angin pada tingkat yang direkomendasikan juga salah satu cara untuk mengetahui apakah kendaraan bekas yang dibeli berada pada kondisi baik atau tidak.

Tingkat tekanan udara yang optimal untuk ban dapat dilihat pada sisi dalam pintu mobil atau di manual mobil. Hankook Tire pun menyarankan pengguna melakukan pemeriksaan tekanan ban mobil sekali setiap bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus