Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sate lilit adalah salah satu makanan khas Bali dan kini semakin mudah ditemui di daerah lain. Tak ada sumber pasti tentang sejarah sate lilit. Masakan ini dikenal masyarakat Bali sejak dulu dan keterampilan membuatnya diwariskan turun-temurun dalam keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, ada kemungkinan masakan ini berasal dari Kabupaten Karangasem, yang berada di Bali bagian timur. Menurut salah satu pemilik tempat makan sate lilit di sana, makanan ini menjadi salah satu menu yang ada dalam tradisi makan bersama warga Karangasem yang disebut Megibung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel lain:
Gaya Kasual Chrissy Teigen Saat Liburan Bersama Keluarga di Bali
Inka Williams, Gigi Hadid Versi Bali
Chrissy Teigen Bawa Anak saat Gempa di Bali, Ini Cara yang Aman
Orang Bali Paling Bahagia di Indonesia? Karena Kepuasan Hidup?
Sate lilit juga kerap disajikan dalam kegiatan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan upacara keagamaan masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu. Secara umum, bumbu dasar sate lilit di sejumlah daerah di Bali hampir sama.
Hanya pilihan daging yang dipergunakan yang berbeda, misalnya ada yang berbahan dasar ikan marlin. Pemilihan ikan jenis ini karena memiliki tekstur daging yang lembut dan empuk ketika dimasak.
Adapun bumbu yang digunakan terdiri atas bawang merah, bawang putih, jahe, cabai, terasi, dan garam. Namun, bumbu itu tak dihaluskan, melainkan diiris tipis atau dirajang. Cara membuatnya, daging ikan itu digiling hingga halus lalu dicampur santan kelapa secukupnya. Kemudian bumbu dimasukkan.
Adonan sate itu pun siap dipergunakan. Segumpal adonan dililitkan sedemikian rupa pada tusuk sate, yang umumnya terbuat dari bambu atau pelepah daun kelapa sehingga memberi aroma tersendiri ketika dipanggang.
Menu sate lilit ikan, pepes ikan, dan sayuran di RM Lesehan Sari Baruna, Klungkung, Bali. Tempo/Rita Nariswari
Sate yang telah matang dihidangkan dengan nasi, sayuran urap, pepes ikan laut, kacang tanah goreng, dan semangkuk sup ikan. Paket ini semakin mantap dengan tambahan sambal matah (sambal mentah) yang terdiri atas irisan bawang merah, cabai, garam, dan dikucuri minyak goreng hangat.
Sate lilit juga bisa dibuat menggunakan bumbu yang berbeda, seperti kunyit, kencur, pala, gula aren, sereh, dan minyak kelapa. Semua bumbu itu dihaluskan. Kemudian dicampur dengan daging ikan atau ayam yang sudah dihaluskan. Sebelum dijadikan sate, adonan tersebut lebih baik didiamkan beberapa lama sampai bumbu benar-benar meresap dengan daging yang sudah ditumbuk halus.
KORAN TEMPO