Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tua ingin selalu melindungi anak-anak mereka. Tapi kadang-kadang perlindungan yang diberikan berlebihan sehingga anak seperti tercekik. Akibatnya, anak-anak menjadi gelisah dan cenderung menyembunyikan sesuatu dari orang tuanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pola asuh overprotektif membuat anak cenderung memiliki masalah ketika dewasa. Ini karena mereka tidak dilatih untuk menjadi diri sendiri sejak kecil. Masalah yang muncul biasanya mereka kurang harga diri, kurang otonomi, gelisah, kurang taggung jawab, kecenderungan untuk menyenangkan orang lain, punya masalah perkembangan, serta memiliki masalah kontrol perilaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadi, ketika Anda merasa menerapkan pola asuh overprotektif terhadap anak-anak, cobalah untuk mengendalikannya. Tetapi sebelum itu, Anda perlu memahami tanda-tanda orang tua yang overprotektif berikut ini.
- Terlalu memilih teman anak-anak Anda.
- Tidak pernah mengizinkan mereka melakukan kegiatan sendiri. Anda mengarahkan mereka pada apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak.
- Selalu memantau anak-anak, bahkan kadang-kadang mengejutkan mereka.
- Selalu mencegah anak-anak melakukan kesalahan, padahal itu hal normal bagi anak-anak. Karenanya, Anda akan memaksa mereka untuk melakukan hal-hal dengan sempurna.
- Tidak mengizinkan anak nongkrong di rumah teman tanpa Anda. Anda akan pergi ke mana-mana dengan mereka, yang mungkin membuat mereka tidak nyaman. Bahkan menginap juga tidak diperbolehkan.
- Jika tidak bersama Anda, Anda meneleponnya beberapa kali untuk memeriksa. Anak-anak biasanya akan kewalahan menjawab pertanyaan Anda.
- Anak-anak tak boleh membuat keputusan. Anda akan memutuskannya untuk mereka, sesuai dengan keinginan Anda.
- Anda tidak memberi mereka privasi. Mereka harus memberi tahu setiap hal yang terjadi, tak boleh ada rahasia.
Jika Anda memiliki tanda-tanda tersebut, cobalah untuk berpikir hal yang masuk akal tentang anak-anak sesuai dengan usia mereka. Dorong mereka lebih mandiri dengan membiarkan mereka menikmati waktu luang. Jangan takut anak melakukan kesalahan. Hal yang bisa Anda lakukan adalah membantu mereka mendapatkan kembali kepercayaan diri.