Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pabrik Baru Hyundai di Cikarang Bisa Menyerap 3.500 Tenaga Kerja

Pemerintah akan mendorong Hyundai untuk memaksimalkan penggunaan kandungan lokal dalam memproduksi mobil di pabrik Cikarang.

27 November 2019 | 09.27 WIB

Presiden Jokowi berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi pabrik Hyundai Motor Company (HMC) di Kota Ulsan, Korea Selatan, Selasa, 26 November 2019. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi turut didampingi Ibu Negara Iriana, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Perbesar
Presiden Jokowi berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mengunjungi pabrik Hyundai Motor Company (HMC) di Kota Ulsan, Korea Selatan, Selasa, 26 November 2019. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi turut didampingi Ibu Negara Iriana, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hyundai akan mendirikan pabrik perakitan baru di Cikarang, Jawa Barat, dengan nilai investasi sekitar Rp 21 triliun. Pembangunan pabrik perakitan baru ini akan dimulai pada Januari 2020 dan ditargetkan beroperasi pada 2021.

Kepastian pendirian pabrik perakitan ini setelah Executive Chariman Hyundai Motor Company (HMC), Chung Eui-sun menandatangani Nota Kesepahaman rencana pendirian pabrik dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia di Pabrik Hyundai, Ulsan, Korea Selatan, Selasa, 26 November 2019. Penandatangan kerja sama ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah menteri.

Menurut Bahlil, investasi yang dilakukan Hyundai di Indonesia dapat memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian Indonesia, seperti penyerapan 3.500 tenaga kerja dan pengembangan pusat pelatihan, penelitian, serta pengembangan mobil listrik.

Bahlil menambahkan bahwa dalam investasi ini pemerintah akan mendorong Hyundai agar dalam memproduksi kendaraan memaksimalkan penggunaan bahan baku dari Indonesia. Caranya, bekerja sama dengan pengusana lokal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Seperti menggunakan bahan baterai dari Morowali, ban dan karet dari dalam negeri, sehingga nantinya semua mobil listrik yang di produksi di Indonesia menggunakan bahan dari dalam negeri," kata Bahlil dalam keterangan resminya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Realisasi investasi Hyundai Motor Company di Indonesia direncanakan akan dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahun 2019–2021 dan tahun 2022–2030. Pada fase pertama Hyundai akan berfokus pada investasi pabrik pembuatan mobil Hyundai dan akan mengekspor setidaknya 50 persen dari total produksi.

Tahap kedua akan berfokus pada pengembangan pabrik pembuatan mobil listrik, pabrik transmisi, penelitian dan pengembangan (R&D), pusat pelatihan, dan produksi Hyundai akan diekspor sebanyak 70 persen. Hyundai akan mulai berproduksi pada tahun 2021, dengan kapasitas 70.000 hingga 250.000 unit per tahun, termasuk mobil listrik ke depannya.

Hyundai Indonesia saat ini memasarkan tujuh produknya yang terdiri dari Hyundai Grand i10, Hyundai Starex, Hyundai Santa Fe, Hyundai Tucson, Hyundai H1, dan Hyundai H-100.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus