Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pakar Sebut Transportasi Publik di Depok Perlu Dibenahi, Beri Contoh Trans Pakuan di Bogor

Empat simpul transportasi di Depok, yaitu Terminal Jatijajar, dan 3 stasiun KRL harus saling terhubung dengan jaringan transportasi umum.

5 Februari 2023 | 19.22 WIB

Angkot D01 jurusan Perumnas Depok 1-Terminal Depok, Ahad 5 Februari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Perbesar
Angkot D01 jurusan Perumnas Depok 1-Terminal Depok, Ahad 5 Februari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Depok - Pengamat Transportasi Publik Djoko Setijowarno menilai moda transportasi publik di Depok perlu dibangun dan dibenahi. Djoko mengatakan Pemkot Depok sebenarnya bisa melakukan pembenahan dan pembangunan transportasi jika dilakukan dengan serius.

"Alasannya tidak punya PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang cukup," kata Djoko, Ahad, 5 Februari 2023. "Bisa meminta bantuan ke Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan."

Djoko mencontohkan pembenahan transportasi publik di Kota Bogor yang terus digencarkan. Sejumlah program pun direalisasikan, mulai dari rerouting (penggabungan trayek), peremajaan hingga konversi angkutan publik dengan mengubah 3 angkot menjadi 1 bus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Program ini tidak saja untuk mengurangi jumlah angkutan perkotaan (angkot) tapi juga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi warga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia memaparkan bus Trans Pakuan adalah hasil kolaborasi Pemerintah Kota Bogor dengan BPTJ. Bus itu beroperasi sejak 2 November 2021, dengan melayani 4 rute perjalanan atau 98,7 km dari rencana 6 rute.

Jumlah armada Trans Pakuan adalah 47 bus sedang, dengan 119 halte atau shelter. "Terdiri dari 53 halte aset Pemkot Bogor, 29 rambu stop, 24 halte permanen dibangun BPTJ dan 13 halte portable," ujar Djoko.

Dirinya menerangkan, di Depok ada Terminal Jatijajar, Stasiun Depok, Stasiun Depok Baru dan Stasiun Pondok Cina. Mestinya, keempat simpul transportasi itu saling terhubungkan dengan jaringan transportasi umum. "Terminal Jatijajar kan bagus, kalau orang turun dari Jatijajar mau naik apa lagi, harus ada simpul-simpul transportasi, kalau bisa jangan pakai angkot lagi" ucap Djoko.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Eko Herwiyanto mengatakan telah mencabut izin 375 angkutan umum tidak laik jalan sepanjang 2022. Angkutan umum itu dianggap tidak memenuhi standar keamanan serta kenyamanan penumpang.

Dirinya menegaskan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok terus berusaha menghadirkan moda transportasi publik yang aman dan nyaman bagi warga Depok.

"Memang masih ditemukan sejumlah angkot yang tak laik beroperasi dan tidak melakukan uji KIR," kata Eko pada Ahad, 5 Februari 2023.

Eko mengungkapkan, Dishub Kota Depok telah melakukan upaya penertiban terhadap angkutan kota (angkot), seperti melakukan operasi penertiban di lapangan.

RICKY JULIANSYAH

Baca juga: Dishub Cabut Izin 375 Angkot Depok Tak Laik Jalan

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus