Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Pasien Covid-19 di Bogor Meninggal Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Pasien Covid-19 yang tengah melakukan isolasi mandiri di Kota Bogor dilaporkan meninggal. Sebelumnya ia menolak dirawat.

24 Juni 2021 | 18.50 WIB

Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Seorang pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya di Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor dilaporkan meninggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Lurah Ciluar Denny Ardiansyah membenarkan kabar tersebut. Pasien yang meninggal tersebut berinisial BG, 65 tahun. Menurut Denny, warganya tersebut sebelumnya diketahui bepergian ke luar kota untuk kunjungi kerabat selama 8 hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang bersangkutan ke Malang dan Solo selama delapan hari untuk berkunjung ke rumah keluarganya," kata dia, Kamis 24 Juni 2021.

Berdasarkan keterangan keluarganya, setelah pulang dari luar kota BG sempat mengeluh sakit tenggorokan dan mengalami gejala meriang pada Rabu, 16 Juni 2021.

"Karena suhu badannya cukup tinggi, keluarga pun membawa BG ke rumah sakit untuk berobat dan pihak rumah sakit pun menganjurkan agar melakukan tes swab," kata Denny.

Hasil tes tersebut diketahui positif Covid-19. Pihak rumah sakit, kata Denny, saat itu menganjurkan agar BG dirawat.

"Namun pasien menolak untuk dirawat dan memilih melakukan isolasi mandiri di rumah dengan alasan gejala yang dialaminya tidak parah, cukup dengan istirahat dan minum obat," kata dia.

Namun, beberapa hari menjalani isolasi mandiri di rumah, kondisi pasien memburuk karena yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit penyerta yang sebelumnya memang diderita oleh pasien.

"Memang usia yang bersangkutan sudah sepuh ditambah lagi mempunyai komorbid faringitis akut dan gangguan ginjal, memperburuk kondisi kesehatannya dan meninggal," kata dia.

Sementara itu Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan tersebut pihaknya meminta pada petugas kelurahan dan Puskesmas setempat untuk berkoordinasi dengan pihak RSUD Kota Bogor,

"Kami langsung koordinasi dengan pihak RSUD dan pemakaman untuk pengurusan jenazah yang bersangkutan sesuai dengan protokol kesehatan karena hasil swab positif," kata dia.

Marse menambahkan, petugas pun langsung memakamkan jenazah di pemakaman khusus pasien Covid-19.


M Sidik Permana.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus