Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

PDIP Sebut Sirkuit Formula E Harus Lolos Lisensi FEO Paling Lambat 4 Mei

Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI itu membandingkan trek Formula E Jakarta dengan sirkuit MotoGP Mandalika.

27 Maret 2022 | 16.19 WIB

Penampakan sirkuit Formula E yang pembangunannya sudah mencapai 87,9 persen di Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 25 Maret 2022. TEMPO/Lani Diana
Perbesar
Penampakan sirkuit Formula E yang pembangunannya sudah mencapai 87,9 persen di Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 25 Maret 2022. TEMPO/Lani Diana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan sirkuit Formula E harus lolos lisensi setidaknya satu bulan sebelum perhelatan balap. Menurut dia, lisensi tersebut diterbitkan Formula E Operation (FEO).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Kalau ditarik ke belakang dari 4 Juni berarti 4 Mei harus sudah lolos lisensi dari pihak FEO," kata dia saat dihubungi, Minggu, 27 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Formula E akan digelar di Jakarta pada 4 Juni 2022. Sirkuit balap Jakarta EPrix ini memiliki layout searah jarum jam dengan total panjang 2,4 kilometer, lebar 16 meter (kiri dan kanan trek masing-masing 2 meter), serta panjang garis lurus 600 meter. Bentuknya menyerupai kuda lumping.

Gembong merespons penetapan kapasitas kursi penonton Formula E sebanyak 10 ribu. Angka ini jauh di bawah asumsi awal bahwa penonton Formula E bisa mencapai 90 ribu orang.

Foto udara progres pembangunan Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Jumat, 25 Maret 2022. Sirkuit yang memiliki lintasan sepanjang 2.400 meter yang terdiri dari 18 tikungan dan panjang trek lurus sekitar 527 meter pembangunnya saat ini telah mencapai 87,9 persen dan ditargetkan rampung pada awal April 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Dia lantas mempertanyakan apakah balap Formula jadi terselenggara mengingat adanya ketentuan lisensi tersebut. Pengurusan trek, lanjut Gembong, masih membutuhkan waktu panjang.

"Trek itu selesai dibangun tidak secara serta-merta langsung layak dijadikan ajang balapan," ujar dia. "Itu mesti lolos dulu sertifikasi, ketika lolos baru dinyatakan layak.

Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI itu membandingkan trek Formula E Jakarta dengan sirkuit MotoGP Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tak langsung bisa digunakan. Panitia harus mengaspal ulang sirkuit baru dinyatakan layak pakai. "Saya kira Formula E tidak beda jauh dengan Mandalika," ujar dia.

Baca juga: Jumlah Penonton Formula E Dipangkas, PSI Pertanyakan Commitment Fee Rp 560 M

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus