Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Sebagian besar warga Bogor mulai mengeluhkan hilangnya daging ayam di semua pasar tradisional di Kota dan Kabupaten Bogor akibat aksi mogok berjualan selama tiga hari yang dilakukan oleh ribuan pedagang daging ayam se-Bogor. Para pedagang mogok karena harga ayam semakin melonjak, bahkan termahal dalam kurun 10 tahun terakhir.
Ketua Asosiasi Pedagang Ayam Bogor Raya Sonny Listen mengatakan bahwa pihaknya melakukan aksi libur berjualan daging ayam bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-70 RI. Hal tersebut dilakukan oleh ribuan pedagang daging ayam di semua pasar tradisional di Kota dan Kabupaten Bogor. Mereka melakukan aksi mogok berjualan sebagai bentuk protes mahalnya harga ayam, yakni mencapai Rp 42 ribu per kilogram.
"Mulai tanggal 17 Agustus hingga tiga hari mendatang kami, semua tukang potong dan penjual daging ayam di semua pasar Kota dan Kabupaten Bogor, tidak berjualan," kata dia.
Menurut dia, meningkatnya harga ayam di pasaran bukan karena tidak adanya pasokan ayam dan naiknya harga pakan. Kenaikan diduga karena permainan peternak ayam skala perusahaan besar (PT), "Memang di peternak mandiri ayam sudah mulai langka. Namun di perusahaan peternakan besar (PT) pasokan ayam sangat banyak. Tapi mereka malah terus berupaya menaikkan harganya," kata dia.
Sonny mengatakan para perusahaan besar (PT) mengetahui bahwa setelah Hari Raya Idul Fitri (Lebaran), peternak ayam mandiri tidak mempunyai stok ayam, "Biasanya peternak tidak mau memelihara dan membesarkan ayam untuk stok setelah Lebaran. Sebab, berdasarkan pengalaman 10 tahun terakhir, harga ayam akan turun drastis setelah Lebaran," katanya.
Menurut dia, harga ayam hidup saat ini di peternak berada pada kisaran Rp 23-25 ribu per kilogram untuk ukuran ayam besar dan Rp 27-29 ribu per kilogram untuk ayam kecil. "Hal ini menyebabkan harga jual daging ayam menjadi Rp 38-42 ribu per kilogram."
Berdasarkan catatan yang ia miliki, jumlah pedagang daging ayam di Kota Bogor sebanyak 320 orang. Paling banyak pedagang daging ayam di Kabupaten Bogor sebanyak 2000 orang dengan jumlah pemotong 500 lokasi. "Sementara kebutuhan daging ayam untuk Kota dan Kabupaten Bogor setiap hari sebanyak 150 ribu ekor," kata dia.
M SIDIK PERMANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini