Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Penduduk Miskin Subang Capai 700 Ribu  

Jumlah angka warga miskin di Kabupaten Subang, Jawa Barat, diperkirakan mencapai 40 persen dari total penduduk.

4 Oktober 2016 | 08.08 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Perbesar
Ilustrasi. TEMPO/Kink Kusuma Rein

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah angka warga miskin di Kabupaten Subang, Jawa Barat, masih tinggi. "Totalnya mencapai 700 ribu orang," kata pelaksana tugas Bupati Subang, Imas Aryumningsih, saat ditemui Tempo, seusai memberikan bantuan puluhan ekor domba buat warga miskin di Desa Caracas, Kecamatan Kalijati, Senin, 3 Oktober 2016. 

Imas mengungkapkan, 700 ribu warga miskin tersebut setara dengan 40 persen jumlah penduduk Kabupaten Subang yang saat ini totalnya 1,6 juta orang. Ia mengaku, upaya memberantas angka kemiskinan tersebut dirasakan belum optimal.

Baca: Kuitansi Mahar Tuntun Polisi Bongkar Skandal Dimas Kanjeng

Imas berjanji akan terus melakukan upaya progresif dalam mengentaskan angka kemiskinan tersebut. Di antaranya melalui skema pemberian bantuan kepada warga miskin yang masih produktif, yang saat ini diberikan dalam bentuk hewan ternak terutama domba. 

“Domba itu gampang digembalakan, cepat berproduksi, dan nilai ekonominya tinggi," ujarnya. Adapun bantuan kepada warga miskin yang berusia lanjut, atau 60 tahun ke atas, bentuknya uang tunai. "Setiap bulan, mereka kami bantu Rp 200 ribu," katanya. 

Imas mengakui bahwa dana bantuan sosial yang diberikan kepada warga miskin tersebut dalam APBD nilainya masih minim. “Baru Rp 1,5 miliar,” kata Imas. Tapi dia berjanji akan terus meningkatkannya dan membahasnya bersama DPRD.

Baca: Tax Amnesty Tahap I, di Negara Inilah Mereka Menyimpan Harta

Perihal jumlah warga miskin yang masih 40 persen dari total 1,6 juta jumlah penduduk Kabupaten Subang, Imas mengaku masih menyangsikannya. “Kami akan melakukan sensus ulang dan memverifikasi data jumlah penerima bantuan kemiskinan yang jumlahnya tak pernah berkurang itu,” tuturnya.

Menurut Imas, pihaknya banyak menerima laporan dari petugas lapangan dan para ketua RT, kepala desa, dan lurah yang menyatakan bahwa masih banyak warga yang sesungguhnya sudah tergolong mampu, tapi dalam data penerima bantuan sosial masih belum dicoret. "Inilah yang harus dirapikan," katanya.

Baca: Wartawan Korban Penganiayaan Bisa Minta Perlindungan LPSK

Kepala Dinas Sosial kabupaten Subang Yayat Sudrajat mengatakan pihaknya terus melakukan terobosan dalam upaya mengentaskan jumlah warga miskin di daerahnya yang belum optimal.

“Selain menerima bantuan dari pemerintah pusat, kami terus berikhtiar memberikan bantuan yang dananya bersumber dari keuangan daerah,” ujar Yayat. Beberapa di antara jenis bantuan itu adalah asistensi untuk orang lanjut usia, anak-anak telantar, dan wanita rawan sosial ekonomi.

NANANG SUTISNA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mustafa Silalahi

Mustafa Silalahi

Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara ini bergabung dengan Tempo sejak akhir 2005. Banyak menulis isu kriminal dan hukum, serta terlibat dalam sejumlah proyek investigasi. Meraih penghargaan Liputan Investigasi Adiwarta 2012, Adinegoro 2013, serta Liputan Investigasi Anti-Korupsi Jurnalistik Award 2016 dan 2017.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus