Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mengetahui mengenai hipertensi dan gejalanya, Anda harus lebih memperhatikan hal tersebut dan tidak lagi menganggapnya sepele. Hipertensi bila berkelanjutan dapat menimbulkan beberapa penyakit komplikasi.
1. Stroke
Stroke adalah kematian jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak. Kasus seperti ini biasanya terjadi secara mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit.
2. Gagal ginjal
Gagal ginjal banyak terjadi karena hipertensi. “Berdasarkan data dari Indonesian Renal Registry (IRL) tahun 2013, penyebab utama kasus gagal ginjal di Indonesia ternyata adalah penyakit hipertensi, beda dengan kasus gagal ginjal di dunia yang faktor utamanya adalah diabetes,” ujar dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH. Selain itu, tingginya tekanan darah dapat mengakibatkan pembuluh darah dalam ginjal tertekan dan mengakibatkan pembuluh rusak. Hipertensi menghambat proses penyaringan dalam ginjal untuk bekerja dengan baik. Kondisi ini merusak ginjal. Akibatnya fungsi ginjal menurun hingga akhirnya mengalami gagal ginjal.
3. Gagal Jantung
Gagal jantung dapat terjadi akibat tekanan darah yang terlalu tinggi, sehingga memaksa otot jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung kiri. Akibatnya jantung mengalami gagal fungsi. “Pada keadaan hipertensi, otot-otot jantung harus memompa darah dengan tenaga yang lebih kuat untuk melawan tekanan didalam pembuluh darah aorta yang meningkat sehingga kebutuhan akan oksigen dapat dipenuhi. Lama kelamaan otot jantung akan bertambah besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” ujar dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP(K), FIHA. “Hal ini juga berpengaruh pada dinding pembuluh darah otot jantung. Jadi, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembesaran jantung dan gangguan pembuluh darah yang bila tidak ditangani akan menyebabkan penyakit jantung kororner yang dapat berakibat kematian,” tambahnya.
4. Demensia
Selain jantung dan ginjal, hipertensi juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi terjadinya demensia vaskuler pada pasien. “Demensia disebabkan oleh banyak faktor. Selain faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti genetik, usia, dan jenis kelamin, ada pula faktor yang dapat dimodifikasi seperti gaya hidup, merokok serta penyakit-penyakit seperti hipertensi dan diabetes mellitus,” jelas Dr. Yuda. “Terdapat bukti bahwa hipertensi dapat menyebabkan resiko demensia dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian hipertensi di usia menengah menjadi faktor resiko di usia senja,” imbuhnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini