Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Penyebab Akbar Alamsyah Tewas, Keluarga: Kenapa Dia Babak Belur?

Keluarga Akbar Alamsyah korban meninggal pasca kerusuhan usai demo di DPR, ingin ada investigasi terkait dengan penyebab kematiannya.

12 Oktober 2019 | 13.45 WIB

Akbar Alamsyah, korban meningggal dalam kerusuhan demonstrasi di DPR. Foto: Istimewa
Perbesar
Akbar Alamsyah, korban meningggal dalam kerusuhan demonstrasi di DPR. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Keluarga Akbar Alamsyah korban meninggal pasca kerusuhan di sekitar DPR berharap adanya investigasi terkait dengan penyebab kematian pemuda berusia 19 tahun itu.

Kakak Akbar Alamsyah, Fitri Rahmayani, meragukan pernyataan polisi terkait dengan penyebab adiknya meninggal karena terjatuh dan terinjak.

"Kami berharap ada penyelidikan kembali. Polisi bisa ngomong apa saja," kata Fitri saat dihubungi, Minggu, 12 Oktober 2019.

Ia menduga adanya kekerasan yang menimpa adiknya saat kerusuhan terjadi. Sebab, wajah adiknya babak belur dan beberapa bagian tubuhnya masih ada bekas luka. "Bahkan sampai jari-jarinya membengkak."

Selain itu, keluarga menyambut baik terkait adanya dorongan untuk membentuk tim independen untuk menyelidiki dugaan pelanggaran yang dilakukan polisi saat menghadapi massa yang berunjuk rasa di sekitar kawasan gedung DPR RI. "Kalau memang mau dibentuk tim independen itu kami setuju saja," ujarnya.

Paman Akbar, Ismail saat ditemui di rumahnya di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, mengatakan keluarga tidak yakin dengan keterangan polisi terkait dengan penyebab kematian keponakannya. "Semuanya memang tidak yakin."

Rosminah (kiri) menangis saat prosesi pemakaman anaknya yang menjadi korban demo ricuh, Akbar Alamsyah di Taman Pemakaman Umum (TPU) kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2019. Akbar menjadi korban demo ricuh di DPR pada 25 September lalu. ANTARA

Saat tiba di rumahnya, jenazah Akbar sudah terbungkus kain kafan dan rumah sakit melarang keluarga membuka untuk melihatnya. Bahkan, nenek Alamsyah pun tidak bisa melihat cucunya untuk yang terakhir kali.

"Neneknya sangat syok. Sebab, Akbar dari kecil tinggal sama saya dan neneknya di rumah ini (Cipulir)," ujarnya.

Di lingkungan, kata dia, Akbar dikenal sebagai anak yang baik dan suka bergaul. Keseharian Akbar setelah berhenti dari pekerjaannya sebulan lalu, hanya bermain di sekitar rumah. "Kami tidak menyangka kalau Akbar ikut melihat demo. Biasanya hanya bermain handphone di sekitar rumah."

Keluarga mendapati Akbar dalam keadaan kritis di rumah sakit pasca aksi kerusuhan di DPR dengan kondisi pendarahan di kepala.

Setelah menjalani perawatan intensif hingga di rujuk ke RS Polri dan RSPAD kondisi Akbar Alamsyah semakin menurun. Kamis 10 Oktober kemarin Akbar yang sempat dijadikan tersangka dalam kasus demonstrasi di DPR meninggal dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus