Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Communication GM Alfamart, Nur Rachman, mengatakan sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) keamanan sendiri untuk setiap gerai minimarket. Menurut Nur Rachman, SOP itu dibuat untuk memberi rasa nyaman bagi konsumen dan karyawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal itu ia sampaikan menanggapi usul kepolisian agar minimarket menyediakan petugas keamanan (security) untuk mengantisipasi perampokan. "SOP wajib dijalankan agar tindak kejahatan seperti perampokan, pencurian, dan sebagainya telah bisa diminimalisir kesempatannya," kata Nur Rachman kepada Tempo, Sabtu, 6 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam menjaga keamanan toko, kata dia, Alfamart mempunyai prosedur preventif antara lain sistem CCTV yang beroperasi 24 jam dan memiliki tim keamanan internal yang berpatroli mengunjungi toko secara berkala. Selain itu, perusahaan disebut aktif berkoordinasi dengan kepolisian daerah setempat untuk mencegah tindak kejahatan, seperti perampokan atau pencurian.
Nur Rachman mencontohkan untuk antisipasi kasus pencurian, Alfamart sudah melakukan pengaturan barang display. Sehingga, jenis barang atau produk yang memiliki nilai besar dan mudah dicuri ditempatkan di area yang mudah terlihat dan dijangkau oleh kru toko.
"CCTV kami tempatkan di luar, dalam, gudang hingga kantor di dalam toko yang selalu merekam setiap kegiatan. Sehingga gerak gerik mencurigakan bisa langsung diketahui," kata dia.
Sedangkan untuk mencegah perampokan minimarket, ujar dia, tim keamanan internal Alfamart aktif berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk berpatroli ke setiap toko. Menurut Nur Rachman, tidak jarang aksi perampokan berhasil digagalkan dan pelaku ditangkap dengan bantuan Kepolisian.
Nur Rachman menambahkan format minimarket, seperti Alfamart memang tidak menyediakan satpam untuk tiap toko. "Penempatan satpam untuk tiap toko belum mengarah ke sana, namun dengan SOP yang wajib dilaksanakan dan kerja sama dengan pihak kepolisian, berbagai macam tindak kejahatan bisa diminimalisir," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengusulkan agar asosiasi pengusaha minimarket menyediakan petugas keamanan di setiap toko untuk mengantisipasi aksi perampokan yang marak selama pandemi Covid-19. "Kalau ada security-nya sendiri di setiap minimarket, saya yakin mereka (perampok) akan takut dan segan," ujar dia saat konferensi pers daring, Jumat, 5 Juni 2020.
Selain menyediakan petugas keamanan, Yusri berujar, para pemilik minimarket bisa memberdayakan masyarakat sekitarnya untuk menjaga keamanan. Ia mengimbau pemilik minimarket untuk berkoordinasi dengan warga. "Minimal kalau banyak orang di sana, mereka-mereka ini (perampok) tidak akan berani," kata Yusri.
Yusri menjelaskan minimarket selama ini kerap menjadi sasaran perampokan karena ada uang tunai di sana. Minimarket dianggap lemah secara sistem keamanan. Yusri berujar, pegawai yang ada di minimarket biasanya hanya kasir atau pelayan tanpa ada satu pun petugas keamanan. "Para pelaku ini biasanya mengincar lokasi yang sepi. Mereka ada yang pantau dulu sebelum beraksi," kata dia.
Yusri mengatakan selama pandemi corona sudah ada 21 kasus pencurian dengan pemberatan yang menyasar minimarket di DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya telah diungkap polisi.
M YUSUF MANURUNG