Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Politikus PKS Pertanyakan Manfaat Tarif Integrasi JakLingko

Anggota DPRD DKI itu bingung apakah program JakLingko ini memang untuk mengatasi persoalan transportasi di Ibu Kota.

17 Maret 2022 | 06.20 WIB

Penumpang melakukan pengisian saldo kartu JakLingko di Halte Transjakarta Tosari, Jakarta, Senin, 11 Oktober 2021. Sistem pembayaran integrasi antarmoda dengan tarif lebih terjangkau untuk pengguna transportasi di bawah jaringan pembayaran JakLingko, seperti PT KCI (Kereta Commuter Indonesia), MRT, LRT dan TransJakarta akan berlaku mulai Maret 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Penumpang melakukan pengisian saldo kartu JakLingko di Halte Transjakarta Tosari, Jakarta, Senin, 11 Oktober 2021. Sistem pembayaran integrasi antarmoda dengan tarif lebih terjangkau untuk pengguna transportasi di bawah jaringan pembayaran JakLingko, seperti PT KCI (Kereta Commuter Indonesia), MRT, LRT dan TransJakarta akan berlaku mulai Maret 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta, Suhud Alynudin, mempertanyakan tujuan program tarif integrasi JakLingko. Setelah mendengarkan paparan data  pemerintah DKI, dia mempertanyakan apakah program ini memang untuk mengatasi persoalan transportasi di Ibu Kota.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya memang agak bingung juga program ini kita mau arahkan ke mengatasi persoalan transportasi atau kita ingin memberikan insentif transportasi murah kepada masyarakat," kata politikus PKS itu dalam rapat Komisi B Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dinas Perhubungan DKI sudah dua kali rapat dengan Komisi B membahas tarif integrasi. Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengusulkan plafon tarif integrasi sebesar Rp 10 ribu dengan waktu perjalanan maksimal 180 menit.

Tarif ini berlaku jika penumpang menggunakan lebih dari satu moda transportasi, apakah bus Transjakarta, kereta MRT atau LRT.

Suhud berpendapat, data-data yang dipaparkan Syafrin tak bisa meyakinkan dirinya bahwa persoalan transportasi Jakarta dapat teratasi dengan penerapan tarif integrasi.

Dia memerlukan data lebih spesifik, seperti perkiraan persentase pengguna kendaraan pribadi bakal berpindah ke transportasi publik dengan adanya tarif integrasi.

"Berapa persen di tahun pertama dan kedua, sehingga memasuki satu fase tertentu di mana kita bisa mengatasi persoalan transportasi Jakarta," jelas politikus PKS itu.

"Saya belum menemukan hal yang meyakinkan bahwa kita perlu subsidi (tarif integrasi)," lanjut dia.

PT JakLingko Indonesia mulai menguji coba sistem integrasi tiket pada 18 Agustus 2021. Uji coba terbatas dilakukan untuk menjajal perjalanan terintegrasi dengan menggunakan satu kartu atau aplikasi JakLingko.

Baca juga: Pendapatan 3 BUMD DKI Minus jika Diterapkan Tarif Integrasi JakLingko

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus