Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Prilly Latuconsina Punya Alasan Berbisnis Sejak Usia Muda

Di usianya yang masih belia, Prilly Latuconsina mengelola lima jenis usaha

19 April 2018 | 21.42 WIB

Prilly Latuconsina menjadi brand ambassador perusahaan e-commerce Shopee dalam peluncuran di Jakarta, 07 Februari 2018. Shopee juga menggaet Prilly sebagai ikon kampanye Shopee Days of Love di bulan Februari. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Prilly Latuconsina menjadi brand ambassador perusahaan e-commerce Shopee dalam peluncuran di Jakarta, 07 Februari 2018. Shopee juga menggaet Prilly sebagai ikon kampanye Shopee Days of Love di bulan Februari. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Prilly Latuconsina mulai menjajaki dunia bisnis. Di usianya yang baru kepala 2, ada lima usaha yang dikelolanya. Hal ini membuat Prilly mengorbankan masa mudanya untuk bermain. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Aku total sekarang ada 5 bisnis yang lagi jalan. 3 makanan, 2 bukan makanan," ucap Prilly Latuconsina di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 18 April. 2018. Bagi Prilly, memfokuskan diri untuk berbisnis di usia yang masih sangat muda bukan tanpa alasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bintang film Danur ini, sadar tidak selamanya dapat berkarier di dunia hiburan. Terlebih Prilly ingin di masa tua nanti hidupnya lebih nyaman dan menikmati semua hasil kerja kerasnya. "Aku kerja semasa muda terus-terusan nanti pas tua tinggal menikmati hasilnya, itu aja tujuannya sebenarnya," ungkap Prilly Latuconsina.

Prilly mengatakan, inspirasinya dalam berbisnis adalah orang tuanya sendiri. Sejak kecil dia sudah melihat bagaimana ayahnya mengelola bisnis. Hal itu membuatnya ingin melakukan hal yang serupa. Selain berbisnis, Prilly juga menyerahkan urusan pengelolaan keuangan kepada orang tuanya. 

Dengan begitu, pengelolaan keuangannya lebih terjaga. Misalnya sang ayah sudah membagi penghasilan untuk beberapa kepentingan. Salah satunya, dari penghasilan yang diterima Prilly, disisihkan untuk investasi supaya ada nilai tambah dari dana yang ada.

"Orang tua ngejagain pengeluaran kita, ngejagain ini harus ditabung dan harus diputar jadi bisnis. Apalagi Papa kan sudah tahu sebelumnya dan sudah menggeluti bidang ini lebih dulu. Jadi tahu berapa yang harus ditabung, berapa yang harus dikeluarin," ungkap Prilly.

 

 

AURA

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus